Hutan Blok Mangrove Bedul, Destinasi Favorit Turis di Banyuwangi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hutan Blok Mangrove Bedul, Destinasi Favorit Turis di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikTravel
Sabtu, 21 Jan 2017 14:40 WIB
Wisatawan asing di Blok Mangrove Bedul, Banyuwangi (Ardian/detikTravel)
Banyuwangi - Munculnya destinasi wisata baru di Banyuwangi membuat destinasi wisata lama Blok Mangrove Bedul jadi tidak tenar. Namun perlahan, wisman mulai berdatangan.

"Saat ini yang banyak berkunjung turis mancanegara. Seminggu bisa lebih dari 10 turis datang ke sini," ujar Aekanu Haryono, salah satu guide di Blok Mangrove Bedul kepada detikTravel, Sabtu (21/1/2017).

Blok Mangrove Bedul merupakan hutan mangrove lebat yang tumbuh di sepanjang kawasan sungai yang oleh warga setempat dinamakan Segoro Anak. Kawasan sepanjang 16 kilometer itu merupakan muara sungai air payau dari Taman Nasional Alaspurwo yang mengalir ke Samudera Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kawasan blok Bedul terdapat 16 jenis mangrove yang hidup di lokasi tersebut dan merupakan yang terlengkap di Indonesia. Sehingga, lokasi tersebut merupakan kawasan mangrove terbesar di Pulau Jawa.

Tak sedikit turis yang datang (Ardian/detikTravel)Tak sedikit turis yang datang (Ardian/detikTravel)
Menurut Aekanu, kebanyakan turis mancanegara yang datang di blok mangrove bedul dari Amerika, Belanda, Inggris, Belgia dan Jepang. Mereka mengaku hanya ingin merasakan segarnya udara hutan mangrove dan makan menu alami di tengah hutan mangrove.

"Ada juga dari Polandia, Swiss, Italia, Korea, Perancis dan Kanada. Mereka suka ditempat yang alami dan sepi dari pengunjung lain. Lebih ke private tourism," tambah Aekanu.

Selain menyusuri hutan bakau dan hutan basah di Alas Purwo, tempat wisata Mangrove Bedul juga menyuguhkan paket makan siang di atas perahu Gondang-Gandung atau Katamaran. Dimana, per porsi dihargai Rp25 ribu.

Adapun menu yang ditawarkan pada makan siang di atas perahu Gondang-Gadung adalah nasi lalapan ikan laut yang dibungkus dengan daun jati.

Turis yang tengah makan siang (Ardian/detikTravel)Turis yang tengah makan siang (Ardian/detikTravel)
"Selain ikan sambal, lalapan, oseng kerang, dan rempeyek. Kerang disini jadi favorit santapan diatas perahu. Tak ketinggalan, minumnya adalah kelapa muda," papar Aekanu.

Di blok tersebut pula, wisatawan juga akan dimanjakan dengan melihat satwa yang langka dan indah. Di antaranya, kera, beberapa jenis burung seperti burung imigran dari Australia, raja udang, elang laut, dara laut jambul, cekakak sungai, dan beberepa jenis burung kuntul.


(rdy/rdy)

Hide Ads