
D'TRAVELERS STORIES
Menyelami Indahnya Alam Bawah Laut Pulau Sepa
Kapal yang kami tumpangi berusaha keras membelah ombak. Bobot kapal yang ringan membuat gerakan ombak begitu terasa. Lebih tinggi dari biasanya.
Langit pagi yang cerah berangsur menggelap. 15 Penumpang berusaha mengendalikan diri agar tidak terhempas. Duduk tenang, tidak banyak bergerak agar tak sampai mual dan mabuk laut. Untungnya, diimbangi dengan riuh obrolan. Sesekali tertawa pecah. Sukacita kami menyambut perjalanan menuju Pulau Sepa, untuk menyelami lautnya.
Pulau Sepa adalah satu di antara 110 pulau di kawasan Kabupaten administrasi Kepulauan Seribu. Sepa merupakan satu dari sekian pulau yang dikelola sebagai tujuan wisata. Masuk dalam wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dengan kapal privat, diperlukan waktu tempuh sekitar 90 menit dari Dermaga Marina, Ancol.
Tiba di dermaga, pemandangan pantai landai berpasir putih seperti mengucap selamat datang. Langit perlahan kembali cerah. Pengalaman tidak nyaman, terguncang di atas kapal mendadak terlupakan. Bibir pantai bersih. Di depan kami, bungalow, cukup banyak pepohononan rimbun jika diperlukan untuk berlindung dari terik matahari yang mengigit.
Sepa memang tujuan tepat untuk berleha-leha jika waktu tidak banyak. Beragam pilihan kegiatan bisa dilakukan. Dari sekadar menikmati udara pantai atau berjemur hingga turun langsung ke laut untuk berenang, snorkeling, menyelam atau melakukan permainan air lainnya. Resort pun telah menyediakan fasilitas pendukung untuk kegiatan tersebut.
Dua kali, kami masuk ke kedalaman air laut pulau Sepa untuk menyelam. Dipandu awak Guerilla, salah satu operator selam. Tujuannya bersenang-senang. Mengobati rindu air laut dan suara gelembung udara yang dilepaskan dari kedalaman.
Sayangnya, di dua titik penyelaman, jarak pandang tidak cukup baik. Yang sedikit menghibur, bangkai kapal kayu kecil teronggok di kedalaman sekitar 18 meter. Penyelam bergerak pelan mengitarinya. Dari kondisinya, seperti belum lama tergeletak di tempatnya yang sekarang.
Dengan jarak pandang terbatas, jepretan kamera tidak bisa menghasilkan gambar yang bagus. Juga sulit melihat obyek mungil. Meskipun begitu, beberapa penyelam masih bisa menemukan nudibranch, biota laut lunak super kecil yang banyak dicari untuk obyek foto makro dan lion fish yang cantik. Keduanya berwarna menarik.
Titik turun pertama tidak jauh dari dermaga. Yang kedua, di depan Pulau Tongkeng, menyusur jajaran karang padat yang bersisian dengan drop off–kontur dasar laut dalam. Pemandu terus mengingatkan penyelam untuk mempertahankan kedalaman rata-rata 20 m. Di titik penyelaman kedua, ombak di permukaan cukup terasa. Di kedalamannya juga demikian, berarus, jadi sedikit menguras tenaga.
Dalam kondisi demikian, menyelami Sepa tidak bisa dibandingkan dengan tujuan penyelaman lain di Indonesia. Namun, para penyelam seperti mahfum. Trip pendek semacam ini, dianggap ideal jika ingin menyelam. Sementara waktu tidak banyak. Meskipun begitu, saat-saat tertentu, laut di Kepulauan Seribu bisa sangat jernih.
Yang menggembirakan, selalu ada bonus tambahan. Lebih dari keseruan menyelam dan menikmati obyek bawah laut. Dalam perjalanan, bertemu kembali dengan kawan lama, mendapat kawan baru dan keceriaan bertukar cerita kerap didapatkan dalam satu paket.
Akhir perjalanan, bisa dipastikan, ditutup dengan rencana untuk bepergian bersama ke tujuan penyelaman lain. Memang cepat menemukan chemistry di kelompok yang minatnya sama. Kami membuktikannya dalam perjalanan ini. Selamat jalan, Pulau Sepa.
Foto-foto Terkini Bawah Laut Pulau Komodo
Pihak Taman Nasional Komodo bersama Kementerian Pariwisata melakukan pengecekan bawah laut Pulau Komodo, terkait pemberitaan media Inggris. Begini hasilnya.
Foto: Museum Drive Thru Pertama di Dunia
Sebuah museum di Alabama jauh dari kata usang dan membosankan. Disebut-sebut sebagai museum drive thru pertama dunia, pengunjung bisa main ke sini 24 jam.
Penat dengan Keramaian Hong Kong, Jalan-jalan di Poho Saja
Hong Kong tak hanya menghadirkan tempat wisata yang mewah dan ramai. Jika traveler bosan dengan destinasi seperti itu, datang saja ke Poho di Old Town Central
Sungai Amazon Versi Indonesia di Pacitan
Pernah dengar Sungai Maron di Pacitan? Inilah Sungai Amazon versi Indonesia. Yuk ke sana!
Tongaci, Pantai Paling Populer di Bangka
Sepertinya pantai ini adalah rujukan utama saat traveler bepergian ke Pulau Bangka. Inilah Pantai Tongaci.
Bakal Ada Penerbangan Non Stop Terpanjang Dunia, 20 Jam!
Singapore Airlines memiliki penerbangan non stop terpanjang sedunia. Rutenya dari Singapura ke New York.
Bawah Laut Pulau Komodo Tidak Seperti yang Diberitakan Media Inggris
Pihak Taman Nasional Komodo bersama Kementerian Pariwisata bergerak cepat untuk mengecek bawah laut Pulau Komodo yang katanya rusak. Apa hasilnya?
Inilah Masjid Tertua di Hong Kong
Traveler Muslim jika ke Hong Kong bisa salat di Masjid Kowloon. Masjid ini merupakan masjid tertua di Hong Kong yang dikunjungi Muslim dari berbagai negara.
Tempat Terbaik Buat Foto Berlatar Bromo
Selain jelajah sekitar Gunung Bromo, berburu sunrise dan berfoto dengan latar pemandangan kawasan gunung ini pun digemari turis. Berikut spot terbaiknya.
Ini Bukit Instagramable yang Naik Daun di Yogyakarta
Berfoto dengan latar belakang pemandangan hutan hijau dan indah di Yogyakarta bukan hanya di Kalibiru saja. Bukit Panguk juga bisa jadi pilihan.