Otokol, Ini Dia Angkot Unik di Flores

Otokol adalah truk yang dimodifikasi. Truk itu diberi atap kayu, bagian dalamnya ditambahkan dengan jejeran kursi kayu (Shafa/detikTravel)
Meski sudah diberikan kursi, namun tetap bisa dilepas pasang. Karena kadang, ada penumpang yang ingin mencarter otokol ini untuk sekelompok orang saja dengan bawaan yang cukup banyak. Otokol melayani rute antar kota dan antar desa (Shafa/detikTravel)
Meski bentuknya besar dan terlihat tidak terlalu tangguh, namun kendaraan ini bisa menanjak dengan baik dan meliuk dengan gesit di jalan yang sulit. Selain itu, kendaraan yang satu ini juga bisa memuat hingga puluhan orang (Shafa/detikTravel)
Seperti ini keadaan otokol saat sedang penuh. Meski jalan meliuk dan menanjak curam, para penumpang di atas sana tidak merasa takut jatuh (Shafa/detikTravel)
Tidak ada tangga atau pijakan untuk naik, para penumpang harus naik dan turun dengan menapaki tepian truk atau ban truk (Shafa/detikTravel)
Karena tidak semua jalan memiliki luas yang standar, ada beberapa yang hanya cukup dilewati satu mobil. Jadi jika otokol tiba-tiba berhenti, semua kendaraan di belakang mau tidak mau harus menunggu (Shafa/detikTravel)
Jalan yang dilewati tidak selamanya lurus dan mulus. Jalan seperti ini cukup sering ditemui di sepanjang jalan. Jadi siap-siap bergoyang di dalam otokol (Shafa/detikTravel)
Otokol adalah truk yang dimodifikasi. Truk itu diberi atap kayu, bagian dalamnya ditambahkan dengan jejeran kursi kayu (Shafa/detikTravel)
Meski sudah diberikan kursi, namun tetap bisa dilepas pasang. Karena kadang, ada penumpang yang ingin mencarter otokol ini untuk sekelompok orang saja dengan bawaan yang cukup banyak. Otokol melayani rute antar kota dan antar desa (Shafa/detikTravel)
Meski bentuknya besar dan terlihat tidak terlalu tangguh, namun kendaraan ini bisa menanjak dengan baik dan meliuk dengan gesit di jalan yang sulit. Selain itu, kendaraan yang satu ini juga bisa memuat hingga puluhan orang (Shafa/detikTravel)
Seperti ini keadaan otokol saat sedang penuh. Meski jalan meliuk dan menanjak curam, para penumpang di atas sana tidak merasa takut jatuh (Shafa/detikTravel)
Tidak ada tangga atau pijakan untuk naik, para penumpang harus naik dan turun dengan menapaki tepian truk atau ban truk (Shafa/detikTravel)
Karena tidak semua jalan memiliki luas yang standar, ada beberapa yang hanya cukup dilewati satu mobil. Jadi jika otokol tiba-tiba berhenti, semua kendaraan di belakang mau tidak mau harus menunggu (Shafa/detikTravel)
Jalan yang dilewati tidak selamanya lurus dan mulus. Jalan seperti ini cukup sering ditemui di sepanjang jalan. Jadi siap-siap bergoyang di dalam otokol (Shafa/detikTravel)