Manjat Jembatan, Begini Cara Menguji Adrenalin di Sydney

Bridge Climb jadi alternatif kegiatan untuk para pencari adrenalin sekaligus keringat. Kegiatan mendaki jembatan ini sangat ramai di kalangan anak muda (Shafa/detikTravel)
Puncak tertingginya adalah 134 meter. Dari sana, pemandangan indah Sydney terlihat dengan jelas (Shafa/detikTravel)
Harbour Bridge dari kejauhan. Selama persiapan sampai manjat jembatan, tidak diperbolehkan membawa apa-apa. Termasuk kamera, ponsel dan lainnya. Nanti, pemandu akan memotretkan untuk para peserta yang memanjat (Shafa/detikTravel)
Lama waktu mengikuti kegiatan ini sekitar 3 jam. Di mana 1 jam pertama akan dihabiskan untuk persiapan. Mulai dari ganti baju, orientasi, latihan naik turun hingga pemakaian alat-alat untuk manjat (Shafa/detikTravel)
Ini salah satu area yang paling menantang. Karena harus naik tangga yang vertikal dan berliku. Kadang berada di sebelah jalan raya dan rel kereta juga. Ngeri-ngeri seru!
Poin menuju puncak. Pemandangan dari atas sungguh cantik. Tapi sayang kamera tak boleh dibawa sama sekali. Jika mau, peserta bisa minta difoto oleh pemandu yang mengajak ke atas. Nanti, fotonya bisa dicetak atau disimpan ke usb dengan paket harga tersendiri (Shafa/detikTravel)
Kegiatan ini ramai didatangi anak muda karena cukup berbeda dibanding hanya melewati atau memotret jembatannya saja. Untuk naik ke atas dikenai total Rp 2,5 juta. Mau?
Bridge Climb jadi alternatif kegiatan untuk para pencari adrenalin sekaligus keringat. Kegiatan mendaki jembatan ini sangat ramai di kalangan anak muda (Shafa/detikTravel)
Puncak tertingginya adalah 134 meter. Dari sana, pemandangan indah Sydney terlihat dengan jelas (Shafa/detikTravel)
Harbour Bridge dari kejauhan. Selama persiapan sampai manjat jembatan, tidak diperbolehkan membawa apa-apa. Termasuk kamera, ponsel dan lainnya. Nanti, pemandu akan memotretkan untuk para peserta yang memanjat (Shafa/detikTravel)
Lama waktu mengikuti kegiatan ini sekitar 3 jam. Di mana 1 jam pertama akan dihabiskan untuk persiapan. Mulai dari ganti baju, orientasi, latihan naik turun hingga pemakaian alat-alat untuk manjat (Shafa/detikTravel)
Ini salah satu area yang paling menantang. Karena harus naik tangga yang vertikal dan berliku. Kadang berada di sebelah jalan raya dan rel kereta juga. Ngeri-ngeri seru!
Poin menuju puncak. Pemandangan dari atas sungguh cantik. Tapi sayang kamera tak boleh dibawa sama sekali. Jika mau, peserta bisa minta difoto oleh pemandu yang mengajak ke atas. Nanti, fotonya bisa dicetak atau disimpan ke usb dengan paket harga tersendiri (Shafa/detikTravel)
Kegiatan ini ramai didatangi anak muda karena cukup berbeda dibanding hanya melewati atau memotret jembatannya saja. Untuk naik ke atas dikenai total Rp 2,5 juta. Mau?