Menilik Koleksi Museum Masjid Agung Demak

Museum Masjid Agung Demak terletak di sebelah Masjid Agung Demak, Kauman, Demak, Jawa Tengah. Museum ini memang tidak terlalu besar, hanya sekitar 4x4 meter. Tapi banyak koleksi menarik yang tersimpan di dalamnya (Kurnia/detikTravel)
Koleksi di dalam museum ini adalah benda-benda yang berkaitan dengan sejarah Masjid Agung Demak, serta Kesultanan Demak yang dulu sempat berjaya. Seperti pintu bledeg masjid agung, potongan soko guru yang asli, gentong dari Putri Campa dan lain sebagainya (Kurnia/detikTravel)
Foto-foto aneka bagian Masjid Agung Demak ini dipajang di dekat pintu masuk museum. Berbagai foto ini dilengkapi dengan informasi mengenai sejarah masjid yang bisa dibaca pengunjung (Kurnia/detikTravel)
Soko guru ini adalah tiang utama masjid yang dibuat oleh 4 Wali Songo. Karena beberapa bagian tiang telah rapuh, maka ada yang harus dipotong untuk diganti dengan yang baru. Bagian tiang yang rapuh itulah yang diletakkan di museum (Kurnia/detikTravel)
Selain soko guru, ada pintu bledeg yang menjadi koleksi utama museum. Pintu yang dulunya dipasang di masjid agung ini dibuat oleh Ki Ageng Selo dan konon bisa berfungsi untuk menangkal petir (Kurnia/detikTravel)
Di salah satu sisi museum ada berbagai benda peninggalan Kesultanan Demak. Salah satunya adalah gentong dari Dinasti Ming, yang dihadiahkan oleh Putri Campa. Putri Campa ini merupakan ibunda dari Raden Patah, sultan pertama dari Kesultanan Demak (Kurnia/detikTravel)
Berbagai koleksi di museum tampak terurus dan tertata dengan rapi. Museum Masjid Agung ini terbuka untuk pengujung setiap hari Sabtu hingga Kamis (Kurnia/detikTravel)
Museum Masjid Agung Demak terletak di sebelah Masjid Agung Demak, Kauman, Demak, Jawa Tengah. Museum ini memang tidak terlalu besar, hanya sekitar 4x4 meter. Tapi banyak koleksi menarik yang tersimpan di dalamnya (Kurnia/detikTravel)
Koleksi di dalam museum ini adalah benda-benda yang berkaitan dengan sejarah Masjid Agung Demak, serta Kesultanan Demak yang dulu sempat berjaya. Seperti pintu bledeg masjid agung, potongan soko guru yang asli, gentong dari Putri Campa dan lain sebagainya (Kurnia/detikTravel)
Foto-foto aneka bagian Masjid Agung Demak ini dipajang di dekat pintu masuk museum. Berbagai foto ini dilengkapi dengan informasi mengenai sejarah masjid yang bisa dibaca pengunjung (Kurnia/detikTravel)
Soko guru ini adalah tiang utama masjid yang dibuat oleh 4 Wali Songo. Karena beberapa bagian tiang telah rapuh, maka ada yang harus dipotong untuk diganti dengan yang baru. Bagian tiang yang rapuh itulah yang diletakkan di museum (Kurnia/detikTravel)
Selain soko guru, ada pintu bledeg yang menjadi koleksi utama museum. Pintu yang dulunya dipasang di masjid agung ini dibuat oleh Ki Ageng Selo dan konon bisa berfungsi untuk menangkal petir (Kurnia/detikTravel)
Di salah satu sisi museum ada berbagai benda peninggalan Kesultanan Demak. Salah satunya adalah gentong dari Dinasti Ming, yang dihadiahkan oleh Putri Campa. Putri Campa ini merupakan ibunda dari Raden Patah, sultan pertama dari Kesultanan Demak (Kurnia/detikTravel)
Berbagai koleksi di museum tampak terurus dan tertata dengan rapi. Museum Masjid Agung ini terbuka untuk pengujung setiap hari Sabtu hingga Kamis (Kurnia/detikTravel)