Mengintip Kebiasaan Unik Suku Pedalaman Thailand

Adalah suku Akha yang berada di pedalaman Thailand, tepatnya di Chiang Rai. Suku ini sebenarnya sudah berpindah beberapa kali seperti Myanmar, Laos dan Yunan (Khairul/detikTravel)
Suku Akha memiliki salah atribut yang unik, terutama para wanita. Jika sedang mengenakan pakaian tradisional, biasanya dibarengi dengan beragam pernak-pernik di tangan, leher dan kepala. Cantik! (Khairul/detikTravel)
Salah satu yang menarik adalah kebiasaan mereka yaitu berayun. Tidak seperti kebanyakan ayunan, mereka berayun dengan bambu. Tidak setiap hari, mereka berayun setahun sekali, terutama saat ada acara khusus (Khairul/detikTravel)
Lima batang bambu dijadikan tonggak, sedangkan di tengahnya ada tali panjang yang akan menjadi pegangan mereka. Uniknya, kebiasaan ini malah dilakukan orang dewasa. Menurut mereka, tradisi ini membuat mereka merasa lebih bebas, bahagia dan merdeka (Khairul/detikTravel)
Untuk mengayunkan, satu orang lagi akan menarik tali agar ayunan makin tinggi (Khairul/detikTravel)
Setelah melihat tradisi unik, wisatawan juga bisa berbelanja pernak-pernik khas yang mereka buat sendiri. Biasanya, di pintu masuk desa, akan berjejer tenda yang berisi jualan hasil kerajinan wanita di desa tersebut (Khairul/detikTravel)
Salah satu yang bisa Anda beli adalah gelang dari manik-manik. Harganya pun tak mahal, sekitar 20 Baht per buah atau setara dengan Rp 7.600 (Khairul/detikTravel)
Adalah suku Akha yang berada di pedalaman Thailand, tepatnya di Chiang Rai. Suku ini sebenarnya sudah berpindah beberapa kali seperti Myanmar, Laos dan Yunan (Khairul/detikTravel)
Suku Akha memiliki salah atribut yang unik, terutama para wanita. Jika sedang mengenakan pakaian tradisional, biasanya dibarengi dengan beragam pernak-pernik di tangan, leher dan kepala. Cantik! (Khairul/detikTravel)
Salah satu yang menarik adalah kebiasaan mereka yaitu berayun. Tidak seperti kebanyakan ayunan, mereka berayun dengan bambu. Tidak setiap hari, mereka berayun setahun sekali, terutama saat ada acara khusus (Khairul/detikTravel)
Lima batang bambu dijadikan tonggak, sedangkan di tengahnya ada tali panjang yang akan menjadi pegangan mereka. Uniknya, kebiasaan ini malah dilakukan orang dewasa. Menurut mereka, tradisi ini membuat mereka merasa lebih bebas, bahagia dan merdeka (Khairul/detikTravel)
Untuk mengayunkan, satu orang lagi akan menarik tali agar ayunan makin tinggi (Khairul/detikTravel)
Setelah melihat tradisi unik, wisatawan juga bisa berbelanja pernak-pernik khas yang mereka buat sendiri. Biasanya, di pintu masuk desa, akan berjejer tenda yang berisi jualan hasil kerajinan wanita di desa tersebut (Khairul/detikTravel)
Salah satu yang bisa Anda beli adalah gelang dari manik-manik. Harganya pun tak mahal, sekitar 20 Baht per buah atau setara dengan Rp 7.600 (Khairul/detikTravel)