Bisa dibilang, Space Needle adalah salah satu destinasi wajib di Seattle. Bangunan setinggi 168 meter ini berbentuk jarum dengan puncak mirip piring terbang (Nisa/detikTravel)
Sebagai simbol utama dari Pacific Northwest, Space Needle juga sering ditampilkan dalam berbagai film dan acara TV, termasuk yang terkenal seperti Sleepless in Seattle (1993), Men In Black (1997) dan Austin Powers: The Spy Who Shagged Me (1999) (Nisa/detikTravel)
Traveler bisa membeli tiket masuk Space Needle secara langsung atau lewat online. Harga online adalah USD 18 (Rp 248.000), sementara jika beli di loket langsung harganya USD 22 (Rp 303.000) (Nisa/detikTravel)
Turis akan naik lift dengan kapasitas sekitar 15 orang Seorang pria muda mengenakan seragam rapi menyambut pengunjung di dalam lift. Dia menjelaskan sedikit mengenai Space Needle. Sambil mendengarkan penjelasannya, pengunjung sudah mulai disuguhi pemandangan cantik di luar sana dari balik kaca lift yang transparan (Nisa/detikTravel)
Sekilas mengenai sejarah tempat ini, Space Needle resmi beroperasi sejak 1962, yakni ketika akan dilaksanakan World Fair dan dirancang oleh arsitek bernama John Graham yang merupakan perintis pembangunan berbagai shopping mall di dunia (Nisa/detikTravel)
Sampai di atas, wow! Seluruh Kota Seattle terlihat indah dari sini. Dilihat saat siang maupun malam, sama cantiknya. Di deck Space Needle, mulai dari pelabuhan Seattle, Eliott Bay, Gunung Rainier yang tertutup salju, bianglala Seattle, sampai keramaian kotanya bisa terlihat lebih jelas (Nisa/detikTravel)
Dari semua bagian di deck Space Needle, sebagian besar turis memfavoritkan tempat yang mengarah ke pemandangan Gunung Rainier. Makanya, lebih banyak orang berfoto di sisi ini (Nisa/detikTravel)
Catatan penting. Kalau Anda berkunjung ke Space Needle, jangan lupa tinggalkan jejak di buku tamu digital. Terdapat dinding yang sebenarnya adalah layar sentuh raksasa di salah satu sudut Space Needle (Nisa/detikTravel)