Sekawanan monyet ekor panjang ini datang dari arah hutan pinus yang letaknya di bawah lereng. Hutannya sendiri ada di sekitar Danau Ata Mbupu yang berwarna hijau gelap. Mereka biasanya naik ke atas setelah matahari mulai meninggi, sekitar pukul 09.00 WITA. Mungkin mereka lapar. (Wahyu/detikTravel)
Tingkah mereka sungguh nakal dan bikin sebal. Mereka kerap mencuri pisang yang dijual oleh para pedagang di puncak Kelimutu. Biasanya mereka akan dihalau oleh para pedagang. (Wahyu/detikTravel)
Satu monyet berhasil dihalau, datang lagi bala bantuan yang lebih banyak. Monyet memang dikenal sebagai hewan yang hidup berkelompok. Kawanan monyet akan dipimpin oleh pejantan alfa yang badannya besar dan paling berani di antara mereka. (Wahyu/detikTravel)
Ini adalah pejantan alfa yang menjadi pimpinan kawanan tersebut. Dia yang paling pertama berani untuk mencuri pisang yang diikatkan oleh pedagang di belakang celananya. (Wahyu/detikTravel)
Tuntutan perut yang lapar dan menipisnya persediaan makanan di hutan membuat monyet-monyet ini naik hingga kawasan puncak Kelimutu. Ibu yang menggendong anak ini juga terpaksa mencuri demi tuntutan perut yang keroncongan. (Wahyu/detikTravel)
Tetapi nampaknya, wisatawan kita terlalu baik. Mereka membeli pisang dari pedagang kemudian memberi makan monyet-monyet ini. Padahal perilaku ini tidak baik juga untuk para monyet karena mereka akan ketergantungan kepada para wisatawan untuk makan. (Wahyu/detikTravel)
Seekor monyet tampak lahap sekali memakan pisang kepok yang diberi wisatawan. Memotret monyet yang lagi makan pisang dengan latar belakang Danau Ata Mbupu sepertinya menarik juga. (Wahyu/detikTravel)
Jika sudah makan pisang, monyet akan lupa pada sekelilingnya. Tingkah lucu monyet-monyet jahil pencuri pisang ini hanya bisa traveler saksikan di Danau Kelimutu! (Wahyu/detikTravel)