Sydney Harbour Bridge sangat populer di kalangan wisatawan. Selain menikmati kemegahannya dari kejauhan, traveler juga bisa memanjat jembatan setinggi 134 meter ini hingga ke puncak (Zulfi/detikTravel)
detikTravel berkesempatan untuk menjajal bagaimana rasanya berjalan menanjak jembatan vertikal setinggi 134 meter itu bersama rombongan wartawan dan Indonesia AirAsia X. Kami tiba di Harbour Bridge sekitar pukul 17.00 waktu setempat (Zulfi/detikTravel)
Kami langsung bergegas masuk ke gedung Bridge Climb. Setelah memesan tiket dan menunggu sejenak, seorang pemandu meminta kami bergegas untuk berganti pakaian (Zulfi/detikTravel)
Di dalam Bridge Climb terdapat informasi seputar jembatan paling ikonik di Kota Sydney tersebut. Sebelum memanjat pula, kami diminta untuk mengisi data diri dan test alkohol. Karena jika di bawah pengaruh alkohol, jangan harap diizinkan memanjat (Zulfi/detikTravel)
Awal pendakian, kami menyusuri jalan setapak yang berlantaikan baja kokoh. Belum terlihat pemandangan yang dijanjikan, yaitu ikon kota Sydney: Opera House dan perairan yang dilalui kapal dan cruise (Zulfi/detikTravel)
Kami memulai pendakian dengan beriringan. Kebetulan udara Sydney kala itu sedang dingin-dinginya. Siang hari mencapai 18 derajat Celcius, malam mencapai 10-12 derajat celcius. Tak ayal tulang serasa ditusuk-tusuk, tubuh pun cukup menggigil meski sudah dibalut dua lapis jaket (Zulfi/detikTravel)
Untuk masuk ke Sydney Bridge Climb, traveler harus mengeluarkan kocek sekitar Rp 2-2,5 juta. Jika ingin ditambah paket foto dan video, tentu ada biaya tambahan lagi yang harus dibayar. Pokoknya, kurang lengkap kalau ke Sydney, tak mampir untuk menguji nyali di Bridge Climb (Zulfi/detikTravel)