Ugimba, Desa Tersembunyi di Kaki Carstensz

Desa Ugimba masuk dalam Kabupaten Intan Jaya. Satu-satunya cara ke sana yakni harus berjalan kaki selama sekitar 10 jam dari Sugapa (Afif/detikTravel)
Jarak dari Desa Ugimba ke Puncak Carstensz sekitar 40-an km yang ditarik garis lurus. Kalau berjalan kaki, sekitar 6 hari (Afif/detikTravel)
Kehidupan sehari-hari di Ugimba, yakni yang pria berburu ke dalam hutan. Sedangkan wanita, berkebun menanam ubi, kol, bayam, kedelai dan sayur mayur lainnya (Afif/detikTravel)
Di Desa Ugimba, para pendaki tidak akan mendapat sinyal telepon atau internet. Baik untuk 'digital detox' (Afif/detikTravel)
Rumah-rumah di Desa Ugimba, masih merupakan honai yakni rumah adat yang terbuat dari bambu dan jerami. Meski, beberapa di antaranya sudah menggunakan atap yang ditutupi bekas-bekas spanduk dan semacamnya (Afif/detikTravel)
Ugimba pun memiliki Sungai Kemabu yang bersih dan jernih. Airnya sangat dingin karena berasal dari pegunungan-pegunungan di sekitar Puncak Carstensz (Afif/detikTravel)
Air keramat yang dipercaya bisa mengabulkan doa berada di dekat Sungai Kemabu. Airnya lalu mengalir, membentuk air terjun yang menyerupai tirai (Afif/detikTravel)
Yang disayangkan dan bikin miris, pembangunan belum menyentuh Ugimba. Di sana tidak rumah sakit. Maximus Tipagau, tokoh pemuda setempat pernah membuatnya tapi telah terbengkalai (Afif/detikTravel)
Rumah sakitnya hanya tinggal puing-puing saja. Tapi, masih ada sekolah yang terdapat tiga kelas. Namun, guru yang mengajar di sana hanya dibayar secara sukarela (Afif/detikTravel)
Selamat datang di Desa Ugimba, desa di pedalaman Papua. Dari sinilah, pendakian ke Puncak Carstensz dimulai lewat hutan hujan tropis yang tak dihuni manusia (Afif/detikTravel)
Desa Ugimba masuk dalam Kabupaten Intan Jaya. Satu-satunya cara ke sana yakni harus berjalan kaki selama sekitar 10 jam dari Sugapa (Afif/detikTravel)
Jarak dari Desa Ugimba ke Puncak Carstensz sekitar 40-an km yang ditarik garis lurus. Kalau berjalan kaki, sekitar 6 hari (Afif/detikTravel)
Kehidupan sehari-hari di Ugimba, yakni yang pria berburu ke dalam hutan. Sedangkan wanita, berkebun menanam ubi, kol, bayam, kedelai dan sayur mayur lainnya (Afif/detikTravel)
Di Desa Ugimba, para pendaki tidak akan mendapat sinyal telepon atau internet. Baik untuk digital detox (Afif/detikTravel)
Rumah-rumah di Desa Ugimba, masih merupakan honai yakni rumah adat yang terbuat dari bambu dan jerami. Meski, beberapa di antaranya sudah menggunakan atap yang ditutupi bekas-bekas spanduk dan semacamnya (Afif/detikTravel)
Ugimba pun memiliki Sungai Kemabu yang bersih dan jernih. Airnya sangat dingin karena berasal dari pegunungan-pegunungan di sekitar Puncak Carstensz (Afif/detikTravel)
Air keramat yang dipercaya bisa mengabulkan doa berada di dekat Sungai Kemabu. Airnya lalu mengalir, membentuk air terjun yang menyerupai tirai (Afif/detikTravel)
Yang disayangkan dan bikin miris, pembangunan belum menyentuh Ugimba. Di sana tidak rumah sakit. Maximus Tipagau, tokoh pemuda setempat pernah membuatnya tapi telah terbengkalai (Afif/detikTravel)
Rumah sakitnya hanya tinggal puing-puing saja. Tapi, masih ada sekolah yang terdapat tiga kelas. Namun, guru yang mengajar di sana hanya dibayar secara sukarela (Afif/detikTravel)
Selamat datang di Desa Ugimba, desa di pedalaman Papua. Dari sinilah, pendakian ke Puncak Carstensz dimulai lewat hutan hujan tropis yang tak dihuni manusia (Afif/detikTravel)