Toko Buku Keren Dalam Gereja Kuno di Belanda

Maastricht adalah kota yang terletak di ujung selatan Belanda, berbatasan langsung dengan Belgia dan Jerman. Salah satu gereja di kota ini 'disulap' menjadi toko buku dan perpustakaan (Sastri/detikTravel)
Selexyz Dominicanen, begitu nama toko buku ini, menempati bekas gereja Dominican yang dibangun pada 1294. Ini adalah bagian depan gereja yang pintu masuknya dimodifikasi (Sastri/detikTravel)
Eksterior gereja itu masih sama seperti asli, terbuat dari batu kapur yang menghitam di beberapa bagian. Sama halnya dengan dinding bagian dalam (Sastri/detikTravel)
Sebuah bangunan baru dibuat di dalam gereja, berupa rak buku raksasa yang terdiri dari 3 tingkat. Tak ada satu pun bagian dalam gereja yang dirobohkan, atau dirombak besar-besaran (Sastri/detikTravel)
Bangunan ini bertahan sebagai gereja hingga pada 1794, Maastricht beserta kota-kota lainnya di Belanda diinvasi oleh Napoleon. Bangunan ini kemudian sempat difungsikan sebagai gudang, gedung arsip, bahkan area parkir khusus sepeda (Sastri/detikTravel)
Buku dari berbagai genre ada di toko sekaligus perpustakaan ini. Bahkan di lantai 2, terdapat koleksi seputar musik mulai dari piringan hitam sampai CD. Di bagian ujung Selexyz Dominicanen terdapat kafe untuk minum kopi dan mencicipi pastry sambil membaca buku (Sastri/detikTravel)
Selexyz Dominicanen terbuka untuk semua orang, tak perlu sungkan untuk masuk dan melihat-lihat. Tak heran, pada 2008 situs berita Guardian mendaulatnya sebagai 'toko buku terbaik di dunia' (Sastri/detikTravel)
Maastricht adalah kota yang terletak di ujung selatan Belanda, berbatasan langsung dengan Belgia dan Jerman. Salah satu gereja di kota ini disulap menjadi toko buku dan perpustakaan (Sastri/detikTravel)
Selexyz Dominicanen, begitu nama toko buku ini, menempati bekas gereja Dominican yang dibangun pada 1294. Ini adalah bagian depan gereja yang pintu masuknya dimodifikasi (Sastri/detikTravel)
Eksterior gereja itu masih sama seperti asli, terbuat dari batu kapur yang menghitam di beberapa bagian. Sama halnya dengan dinding bagian dalam (Sastri/detikTravel)
Sebuah bangunan baru dibuat di dalam gereja, berupa rak buku raksasa yang terdiri dari 3 tingkat. Tak ada satu pun bagian dalam gereja yang dirobohkan, atau dirombak besar-besaran (Sastri/detikTravel)
Bangunan ini bertahan sebagai gereja hingga pada 1794, Maastricht beserta kota-kota lainnya di Belanda diinvasi oleh Napoleon. Bangunan ini kemudian sempat difungsikan sebagai gudang, gedung arsip, bahkan area parkir khusus sepeda (Sastri/detikTravel)
Buku dari berbagai genre ada di toko sekaligus perpustakaan ini. Bahkan di lantai 2, terdapat koleksi seputar musik mulai dari piringan hitam sampai CD. Di bagian ujung Selexyz Dominicanen terdapat kafe untuk minum kopi dan mencicipi pastry sambil membaca buku (Sastri/detikTravel)
Selexyz Dominicanen terbuka untuk semua orang, tak perlu sungkan untuk masuk dan melihat-lihat. Tak heran, pada 2008 situs berita Guardian mendaulatnya sebagai toko buku terbaik di dunia (Sastri/detikTravel)