Reruntuhan Romawi Dalam Restoran di Maastricht, Belanda

Pemerintah Kota Maastricht, Belanda merestorasi bangunan bersejarah dengan berbagai cara apik. Salah satunya, dengan memamerkan reruntuhan Romawi di tengah restoran Hotel Derlon (Sastri/detikTravel)
Maastricht adalah kota paling selatan di Belanda. Kota penuh jalan setapak bebatuan ini punya sejarah panjang, ditemukan oleh bangsa Romawi 2.000 tahun silam (Sastri/detikTravel)
Cara pemerintah Kota Maastricht merestorasi bangunan-bangunan ini patut diacungi jempol. Rumah-rumah tua dipugar dan ditinggali. Gereja-gereja abad pertengahan, yang mayoritas terpengaruh arsitektur gothik, 'disulap' menjadi hotel sampai gym (Sastri/detikTravel)
Meski berada di area basement, restoran itu sangat nyaman sekaligus mewah. Di tengahnya terdapat lahan seluas sekitar 8x6 meter, penuh reruntuhan bangunan Romawi (Sastri/detikTravel)
Di pinggir restoran terdapat penjelasan tentang reruntuhan Romawi tersebut. Ada pula lukisan, foto dan sketsa peta Kota Maastricht di masa lampau (Sastri/detikTravel)
Lahan tersebut dibatasi oleh pagar kaca, sehingga pengunjung tidak bisa menyentuh atau berjalan di atasnya. Tiap reruntuhan diberi nomor dengan penjelasan di dinding kaca (Sastri/detikTravel)
Sebelum masuk restoran, terdapat satu tembok peninggalan Romawi yang dipagari kaca. Ini membuat wisatawan bisa menikmati peninggalan bersejarah dengan cara berbeda (Sastri/detikTravel)
Pemerintah Kota Maastricht, Belanda merestorasi bangunan bersejarah dengan berbagai cara apik. Salah satunya, dengan memamerkan reruntuhan Romawi di tengah restoran Hotel Derlon (Sastri/detikTravel)
Maastricht adalah kota paling selatan di Belanda. Kota penuh jalan setapak bebatuan ini punya sejarah panjang, ditemukan oleh bangsa Romawi 2.000 tahun silam (Sastri/detikTravel)
Cara pemerintah Kota Maastricht merestorasi bangunan-bangunan ini patut diacungi jempol. Rumah-rumah tua dipugar dan ditinggali. Gereja-gereja abad pertengahan, yang mayoritas terpengaruh arsitektur gothik, disulap menjadi hotel sampai gym (Sastri/detikTravel)
Meski berada di area basement, restoran itu sangat nyaman sekaligus mewah. Di tengahnya terdapat lahan seluas sekitar 8x6 meter, penuh reruntuhan bangunan Romawi (Sastri/detikTravel)
Di pinggir restoran terdapat penjelasan tentang reruntuhan Romawi tersebut. Ada pula lukisan, foto dan sketsa peta Kota Maastricht di masa lampau (Sastri/detikTravel)
Lahan tersebut dibatasi oleh pagar kaca, sehingga pengunjung tidak bisa menyentuh atau berjalan di atasnya. Tiap reruntuhan diberi nomor dengan penjelasan di dinding kaca (Sastri/detikTravel)
Sebelum masuk restoran, terdapat satu tembok peninggalan Romawi yang dipagari kaca. Ini membuat wisatawan bisa menikmati peninggalan bersejarah dengan cara berbeda (Sastri/detikTravel)