Museum Jenderal Besar AH Nasution terletak di Jl Teuku Umar No 40 Menteng, Jakarta Pusat. Jam buka museum ini dari pukul 08.00-14.00 WIB. Buka dari hari Selasa hingga Minggu, namun tutup di hari Senin (Wahyu/detikTravel)
Museum yang diresmikan oleh mantan Presiden SBY pada 3 Desember 2008 ini dihiasi dengan patung besar Jenderal AH Nasution di bagian depan. Suasana di luar cukup sejuk, di bagian dalam banyak patung diorama (Wahyu/detikTravel)
Traveler akan langsung disambut dengan patung perunggu setengah badan Pak Nas, begitu Jenderal AH Nasution biasa dipanggil. Traveler juga bisa melihat koleksi benda-benda pribadi milik Jenderal AH Nasution (Wahyu/detikTravel)
Salah satu sudut di Museum AH Nasution. Ruangan ini berfungsi sebagai ruang tamu, berada di sebelah kanan begitu traveler melangkahkan kaki masuk ke dalam museum (Wahyu/detikTravel)
Traveler juga bisa menyaksikan diorama peristiwa malam G30S/PKI. Pasukan Cakrabirawa mengendap-ngendap hendak menculik Sang Jenderal pukul 04.00 WIB pagi, saat keluarga Pak Nasution sedang tertidur. (Wahyu/detikTravel)
Jenderal AH Nasution berhasil meloloskan diri dengan cara memanjat tembok rumah, kemudian melompat ke Kedutaan Irak di samping rumahnya. Meski harus mengalami patah pergelangan kaki, Pak Nas selamat (Wahyu/detikTravel)
Namun sayang, putri tercinta Pak Nas yang bernama Ade Irma Suryani Nasution menjadi korban. Ade Irma yang saat itu masih berusia 5 tahun, tertembak 3 butir peluru yang dilepaskan pasukan Cakrabirawa (Wahyu/detikTravel)
Di samping bangunan utama, ada rumah ajudan dengan diorama penculikan Kapten Pierre Tendean diculik. Kapten Pierre Tendean akhirnya gugur dan menjadi salah satu dari Pahlawan Revolusi (Wahyu/detikTravel)