Inikah Penjara Paling Kejam di Jakarta?

Ada 6 penjara bawah tanah di Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Penjara tersebut adalah peninggalan Belanda, yang dahulu digunakan untuk memenjarakan tahanan politik, orang yang tidak membayar utang dan lain-lain (Kurnia/detikTravel)
Untuk penjara pria, bisa dilihat di halaman belakang Museum Fatahillah. Konon, pahlawan nasional seperti Untung Suropati dan Pangeran Diponegoro pernah mendekam di penjara ini (Kurnia/detikTravel)
Ukuran penjara tidak terlalu besar, tingginya sekitar 1,7 meter dan lebarnya 3 meter. Dalam satu ruangan bisa dipenuhi 40 hingga 50 tahanan (Kurnia/detikTravel)
Para tahanan tidak diberi makan dan minum. Untuk buang air besar dan buang air kecil tetap di dalam penjara. Kaki tahanan juga dirantai dengan bola-bola baja seberat 50-70 kg. Akhirnya, banyak yang meninggal karena penyakit sebelum sempat diadili (Kurnia/detikTravel)
Wisatawan yang penasaran bisa masuk ke dalam penjara. Di dalamnya terasa pengap dan bau tak sedap sedikit menguar. Bola-bola baja yang dulu digunakan juga masih diletakkan di sini (Kurnia/detikTravel)
Untuk penjara bawah tanah wanita, letaknya terpisah dengan penjara pria. Panjang dan lebarnya 6x9 meter dengan tinggi 1 meter. Tempatnya juga sama-sama mengenaskan karena mirip lorong sempit yang gelap gulita, dengan jendela yang jarang dibuka (Kurnia/detikTravel)
Ada 6 penjara bawah tanah di Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Penjara tersebut adalah peninggalan Belanda, yang dahulu digunakan untuk memenjarakan tahanan politik, orang yang tidak membayar utang dan lain-lain (Kurnia/detikTravel)
Untuk penjara pria, bisa dilihat di halaman belakang Museum Fatahillah. Konon, pahlawan nasional seperti Untung Suropati dan Pangeran Diponegoro pernah mendekam di penjara ini (Kurnia/detikTravel)
Ukuran penjara tidak terlalu besar, tingginya sekitar 1,7 meter dan lebarnya 3 meter. Dalam satu ruangan bisa dipenuhi 40 hingga 50 tahanan (Kurnia/detikTravel)
Para tahanan tidak diberi makan dan minum. Untuk buang air besar dan buang air kecil tetap di dalam penjara. Kaki tahanan juga dirantai dengan bola-bola baja seberat 50-70 kg. Akhirnya, banyak yang meninggal karena penyakit sebelum sempat diadili (Kurnia/detikTravel)
Wisatawan yang penasaran bisa masuk ke dalam penjara. Di dalamnya terasa pengap dan bau tak sedap sedikit menguar. Bola-bola baja yang dulu digunakan juga masih diletakkan di sini (Kurnia/detikTravel)
Untuk penjara bawah tanah wanita, letaknya terpisah dengan penjara pria. Panjang dan lebarnya 6x9 meter dengan tinggi 1 meter. Tempatnya juga sama-sama mengenaskan karena mirip lorong sempit yang gelap gulita, dengan jendela yang jarang dibuka (Kurnia/detikTravel)