Jalur Tali Mengerikan ke Puncak Carstensz

Dari ketinggian 4.300-an mdpl, kakinya Puncak Carstensz, pendakian dilanjutkan dengan jalur tali atau dikenal dengan nama jalur fix rope. Pendaki harus naik memakai teknik panjat tebing seperti ascending dan cowstail harus terus terpasang (Afif/detikTravel)
Kemiringannya sudah nyaris 90 derajat. Namun untungnya, kaki masih bisa menapak dan badan masih bisa bersender ke tebing untuk berisitirahat. Tempat pemberhentian pertama adalah Teras Besar (Afif/detikTravel)
Inilah Teras Besar yang berada di ketinggian 4.600-an mdpl. Tidak ada rumput, hanya batu dan pasir sejauh mata memandang. Di depannya, ada tebing setinggi 100 meter yang harus didaki menuju Summit Ridge alias punggungan pegunungan Puncak Carstensz! (Afif/detikTravel)
Mendaki tebing setinggi 100 meter dengan kemiringan 90 derajat di Teras Besar ini tidaklah mudah. Tangan akan terasa sangat lelah karena harus mengangkat badan sendiri (Afif/detikTravel)
Tiba di Summit Ridge, pendakian masih dilanjutkan dengan tali yang terpasang di Cows Tail. Dua cowstail setidaknya harus dipunyai pendaki dan tak boleh dilepas! (Afif/detikTravel)
Selanjutnya, adalah menyebrangi Kandang Babi. Ada dua cara, dengan teknik tyrolean atau berjalan di atas jembatan kawat tali. Cowstail pun harus terus terpasang (Afif/detikTravel)
Kandang Babi ini merupakan jurang sepanjang 25 meter dengan kedalaman 600 meter. Salah sedikit, bisa celaka fatal! (Afif/detikTravel)
Setelah dari Kandang Babi, setidaknya ada 4-5 jurang atau patahan lagi yang dilewati. Walau tidak seekstrem Kandang Babi, tetap saja pendaki harus berhati-hati (Afif/detikTravel)
Bahkan ketika sampai di Puncak Carstensz (4.884 mdpl), cowstail masih harus terpasang. Tidak ada alasan untuk melepas cowstail selama pendakian Puncak Carstensz untuk keselamatan (Afif/detikTravel)
Mental, fisik dan pengetahuan tentang rock climbing harus dikuasi para pendaki yang mau mencapai Puncak Carstensz. Jalur talinya memang mengerikan, benar-benar bikin deg-degan! (Afif/detikTravel)
Dari ketinggian 4.300-an mdpl, kakinya Puncak Carstensz, pendakian dilanjutkan dengan jalur tali atau dikenal dengan nama jalur fix rope. Pendaki harus naik memakai teknik panjat tebing seperti ascending dan cowstail harus terus terpasang (Afif/detikTravel)
Kemiringannya sudah nyaris 90 derajat. Namun untungnya, kaki masih bisa menapak dan badan masih bisa bersender ke tebing untuk berisitirahat. Tempat pemberhentian pertama adalah Teras Besar (Afif/detikTravel)
Inilah Teras Besar yang berada di ketinggian 4.600-an mdpl. Tidak ada rumput, hanya batu dan pasir sejauh mata memandang. Di depannya, ada tebing setinggi 100 meter yang harus didaki menuju Summit Ridge alias punggungan pegunungan Puncak Carstensz! (Afif/detikTravel)
Mendaki tebing setinggi 100 meter dengan kemiringan 90 derajat di Teras Besar ini tidaklah mudah. Tangan akan terasa sangat lelah karena harus mengangkat badan sendiri (Afif/detikTravel)
Tiba di Summit Ridge, pendakian masih dilanjutkan dengan tali yang terpasang di Cows Tail. Dua cowstail setidaknya harus dipunyai pendaki dan tak boleh dilepas! (Afif/detikTravel)
Selanjutnya, adalah menyebrangi Kandang Babi. Ada dua cara, dengan teknik tyrolean atau berjalan di atas jembatan kawat tali. Cowstail pun harus terus terpasang (Afif/detikTravel)
Kandang Babi ini merupakan jurang sepanjang 25 meter dengan kedalaman 600 meter. Salah sedikit, bisa celaka fatal! (Afif/detikTravel)
Setelah dari Kandang Babi, setidaknya ada 4-5 jurang atau patahan lagi yang dilewati. Walau tidak seekstrem Kandang Babi, tetap saja pendaki harus berhati-hati (Afif/detikTravel)
Bahkan ketika sampai di Puncak Carstensz (4.884 mdpl), cowstail masih harus terpasang. Tidak ada alasan untuk melepas cowstail selama pendakian Puncak Carstensz untuk keselamatan (Afif/detikTravel)
Mental, fisik dan pengetahuan tentang rock climbing harus dikuasi para pendaki yang mau mencapai Puncak Carstensz. Jalur talinya memang mengerikan, benar-benar bikin deg-degan! (Afif/detikTravel)