Eksotisme Marrakesh yang Menghipnosis

Inilah Pasar Djemaa El Fna di Marrakesh, ikon wisata Maroko yang tak pernah sepi. Dari pagi hingga malam, banyak warga dan turis yang lalu-lalang di sini berburu barang antik sampai kuliner (Femi/detikTravel)
Di tengah pasar ada penjual kurma dan kismis, kedai-kedai jus segala macam buah dan jeruk peras. Atau brochette, sejenis sate namun jauh lebih besar, juga siput rebus (Femi/detikTravel)
Banyak juga penjual lampu, barang antik dan kerajinan. Ibaratnya, ini Malioboro ala Maroko (Femi/detikTravel)
Jangan lupa untuk mampir di cafe yang ada di pasar. Cicipilah teh daun mint atau kopi yang legit (Femi/detikTravel)
200 meter dari Pasar Djemaa El Fna ada masjid bersejarah. Masjid Jami Al Kutubiyah terletak di jalan Avenue Mohammed V (Femi/detikTravel)
Istana Bahia di 5 Rue Riad Zitoun el Jdid, dibangun abad ke-19 dengan 160 ruangan. Di tengah istana terdapat halaman luas dengan kolam (Femi/detikTravel)
Istana Palais El Badii dibangun di tahun 1578 oleh Sultan Ahmad Al Mansur dari Dinasti Saadi. Kendati berupa reruntuhan, kemegahan bangunan itu masih terlihat (Femi/detikTravel)
Le Palmeraie adalah oasis seluas 13 ribu hektar. Daerah itu mempunyai gurun pasir dan hutan palem. Turis bisa menunggang unta di sini (Femi/detikTravel)
Le Jardin de la Menara atau disebut Menara Gardens berlokasi di Ain Mezouar, tak jauh dari Masjid Koutoubia. Bangunan kuno itu makin istimewa dengan kolam luas yang dikelilingi kebun zaitun (Femi/detikTravel)
Grand Stade de Marrakech adalah stadion di pinggir kota Marrakesh arah ke Casablanca. Stadion itu pernah menjadi tempat pertandingan tim-tim besar saat Piala Dunia Antarklub tahun 2014 (Femi/detikTravel)
Inilah Pasar Djemaa El Fna di Marrakesh, ikon wisata Maroko yang tak pernah sepi. Dari pagi hingga malam, banyak warga dan turis yang lalu-lalang di sini berburu barang antik sampai kuliner (Femi/detikTravel)
Di tengah pasar ada penjual kurma dan kismis, kedai-kedai jus segala macam buah dan jeruk peras. Atau brochette, sejenis sate namun jauh lebih besar, juga siput rebus (Femi/detikTravel)
Banyak juga penjual lampu, barang antik dan kerajinan. Ibaratnya, ini Malioboro ala Maroko (Femi/detikTravel)
Jangan lupa untuk mampir di cafe yang ada di pasar. Cicipilah teh daun mint atau kopi yang legit (Femi/detikTravel)
200 meter dari Pasar Djemaa El Fna ada masjid bersejarah. Masjid Jami Al Kutubiyah terletak di jalan Avenue Mohammed V (Femi/detikTravel)
Istana Bahia di 5 Rue Riad Zitoun el Jdid, dibangun abad ke-19 dengan 160 ruangan. Di tengah istana terdapat halaman luas dengan kolam (Femi/detikTravel)
Istana Palais El Badii dibangun di tahun 1578 oleh Sultan Ahmad Al Mansur dari Dinasti Saadi. Kendati berupa reruntuhan, kemegahan bangunan itu masih terlihat (Femi/detikTravel)
Le Palmeraie adalah oasis seluas 13 ribu hektar. Daerah itu mempunyai gurun pasir dan hutan palem. Turis bisa menunggang unta di sini (Femi/detikTravel)
Le Jardin de la Menara atau disebut Menara Gardens berlokasi di Ain Mezouar, tak jauh dari Masjid Koutoubia. Bangunan kuno itu makin istimewa dengan kolam luas yang dikelilingi kebun zaitun (Femi/detikTravel)
Grand Stade de Marrakech adalah stadion di pinggir kota Marrakesh arah ke Casablanca. Stadion itu pernah menjadi tempat pertandingan tim-tim besar saat Piala Dunia Antarklub tahun 2014 (Femi/detikTravel)