Warna-warni Karnaval Cap Go Meh 2016 di Glodok

Pertunjukan barongsai mewarnai pembukaan karnaval pada Minggu (21/2/2016). Ribuan pengunjung memadati area sekitar panggung utama yakni depan LTC Glodok, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat (Sastri/detikTravel)
Karnaval dimulai oleh marching band dari Remaja Masjid Istiqlal, kemudian dilanjutkan pembawaan bendera Merah Putih berukuran raksasa (Sastri/detikTravel)
Pertunjukan barongsai dan liong menjadi salah satu favorit pengunjung. Pawai ini digelar sepanjang 3,5 Km, dari LTC Glodok putar balik di perempatan Harmoni kemudian berhenti di depan Hotel Novotel (Sastri/detikTravel)
Tak hanya dari Jakarta dan Pulau Jawa, peserta pawai ini juga datang dari wilayah lainnya seperti Kalimantan. Kelompok berkostum keren ini misalnya, datang langsung dari Singkawang (Sastri/detikTravel)
Hanoman adalah tema karnaval kali ini. Hanoman dipilih karena merepresentasi Tahun Monyet, serta mencerminkan akulturasi budaya Indonesia dan China (Sastri/detikTravel)
Ada pula pertunjukan Tatung (debus) oleh kelompok dari Singkawang (Sastri/detikTravel)
Di barisan terakhir karnaval, ada tokoh Sun Go Kong yang dikenal warga Indonesia maupun China (Sastri/detikTravel)
Pertunjukan barongsai mewarnai pembukaan karnaval pada Minggu (21/2/2016). Ribuan pengunjung memadati area sekitar panggung utama yakni depan LTC Glodok, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat (Sastri/detikTravel)
Karnaval dimulai oleh marching band dari Remaja Masjid Istiqlal, kemudian dilanjutkan pembawaan bendera Merah Putih berukuran raksasa (Sastri/detikTravel)
Pertunjukan barongsai dan liong menjadi salah satu favorit pengunjung. Pawai ini digelar sepanjang 3,5 Km, dari LTC Glodok putar balik di perempatan Harmoni kemudian berhenti di depan Hotel Novotel (Sastri/detikTravel)
Tak hanya dari Jakarta dan Pulau Jawa, peserta pawai ini juga datang dari wilayah lainnya seperti Kalimantan. Kelompok berkostum keren ini misalnya, datang langsung dari Singkawang (Sastri/detikTravel)
Hanoman adalah tema karnaval kali ini. Hanoman dipilih karena merepresentasi Tahun Monyet, serta mencerminkan akulturasi budaya Indonesia dan China (Sastri/detikTravel)
Ada pula pertunjukan Tatung (debus) oleh kelompok dari Singkawang (Sastri/detikTravel)
Di barisan terakhir karnaval, ada tokoh Sun Go Kong yang dikenal warga Indonesia maupun China (Sastri/detikTravel)