Sentra pembuatan tenun ikat Gunung Mako bisa ditemukan di Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. Di sini para penenun bekerja membuat tenun ikat hampir setiap hari hingga menjelang sore (Kurnia/detikTravel)
Proses pembuatan kain tenun dilakukan secara manual dengan alat tenun bukan mesin. Berbagai alat yang digunakan untuk membuat tenun ikat pun bisa traveler lihat di sini (Kurnia/detikTravel)
Di sekitar bangunan sentra tenun ikat ini, ada pekarangan yang ditumbuhi aneka tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tenun. Misalnya saja kapas, para penenun bisa memanen kapas dari kebun kemudian memintalnya menjadi benang (Kurnia/detikTravel)
Pewarnanya juga berasal dari bahan alami. Dari daun hingga akar tanaman bisa dimanfaatkan untuk bahan pewarna. Seperti akar tanaman mengkudu yang bisa dipakai untuk warna merah (Kurnia/detikTravel)
Proses pembuatan tenun ikat yang tanpa mesin ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Mulai dari proses ikat untuk membentuk motif, pencelupan warna, pengeringan dan lain sebagainya bisa memakan waktu sekitar 3 bulan per kain sarung (Kurnia/detikTravel)
Setelah jadi, hasilnya pun tak kalah keren dengan yang dibuat dengan mesin dan bahan pewarna kimia. Tenun ikat ini pun cocok sekali dibeli untuk oleh-oleh (Kurnia/detikTravel)