Potret Kampung Peninggalan Portugis di Balik Derap Pembangunan

Foto: Kampung Tugu merupakan pemukiman Portugis yang masih tersisa di Jakarta. Dahulu kampung ini menjadi tempat pelarian tawanan Portugis dari Belanda di tahun 1600-an (Randy/detikTravel)
Foto: Salah satu peninggalannya yang masih tersisa adalah Gereja Tugu yang merupakan Gereja Kristen Protestan. Umat sekitar pun masih rutin beribadah di sini (Randy/detikTravel)
Foto: Setelah sempat rusak, pada tahun 1744 Gereja Tugu dibangun kembali dan selesai pada tahun 29 Juli 1747. Setelah selesai, Gereja Tugu diresmikan pada tanggal 27 Juli 1748 oleh pendeta J.M. Mohr. Sama seperti tahun yang ada di depan Gereja Tugu (Randy/detikTravel)
Foto: Traveler pun bisa menjelajahi Kampung Tugu yang merupakan Kampung Kristen tertua di Indonesia bagian Barat. Mayoritas penduduk Kampung Tugu memang beragama Nasrani, tampak dari atribut yang ada di depan rumah (Randy/detikTravel)
Foto: Namun walau disebut sebagai Kampung Kristen, ada juga warga yang non-kristen. Ada juga umat Hindu hingga Islam. Semua berbaur dan hidup harmonis (Randy/detikTravel)
Foto: Kampung Tugu juga menjadi asal muasal dari musik Keroncong yang dulu dibawa oleh Portugis. Traveler pun bisa main ke sanggar yang ada di Jalan Bhineka I untuk melihatnya langsung (Randy/detikTravel)
Foto: Tapi tidak hanya mendengarkan musik keroncong dari keturunan Portugis langsung, traveler juga bisa berjoget bersama dan mencoba menari ala Portugis. Setiap tahun baru, juga ada perayaan Rebo-Rebo dan Mandi-mandi setelahnya (Randy/detikTravel)
Foto: Ada juga rumah bersejarah yang dihuni oleh lima generasi Portugis hingga kini. Rumah yang berada sekitar 600 meter dari Gereja Tugu ini diketahui sudah berumur 250 tahun sejak dibangun (Randy/detikTravel)
Foto: Traveler pun bisa mencicipi kuliner khas Portugis seperti Portugues Egg Tart, pisang udang, ketan unti, pindang serani hingga gado-gado siram. Semuanya makanan khas Kampung Tugu (Randy/detikTravel)
Foto: Namun segala pesona Kampung Tugu perlahan mulai pudar ditelan pembangunan. Lokasi Kampung Tugu pun berada di dalam area bongkar peti kemas yang rutin dilalui truk kontainer (Randy/detikTravel)
Foto: Tidak jarang dijumpai truk kontainer yang sibuk lalu-lalang di aera Kampung Tugu. Lokasi kampung yang berdekatan dengan Tanjung Priok dan tol Lingkar Luar Jakarta memang membuatnya seakan hilang dibalik roda pembangunan (Randy/detikTravel)
Foto: Kampung Tugu merupakan pemukiman Portugis yang masih tersisa di Jakarta. Dahulu kampung ini menjadi tempat pelarian tawanan Portugis dari Belanda di tahun 1600-an (Randy/detikTravel)
Foto: Salah satu peninggalannya yang masih tersisa adalah Gereja Tugu yang merupakan Gereja Kristen Protestan. Umat sekitar pun masih rutin beribadah di sini (Randy/detikTravel)
Foto: Setelah sempat rusak, pada tahun 1744 Gereja Tugu dibangun kembali dan selesai pada tahun 29 Juli 1747. Setelah selesai, Gereja Tugu diresmikan pada tanggal 27 Juli 1748 oleh pendeta J.M. Mohr. Sama seperti tahun yang ada di depan Gereja Tugu (Randy/detikTravel)
Foto: Traveler pun bisa menjelajahi Kampung Tugu yang merupakan Kampung Kristen tertua di Indonesia bagian Barat. Mayoritas penduduk Kampung Tugu memang beragama Nasrani, tampak dari atribut yang ada di depan rumah (Randy/detikTravel)
Foto: Namun walau disebut sebagai Kampung Kristen, ada juga warga yang non-kristen. Ada juga umat Hindu hingga Islam. Semua berbaur dan hidup harmonis (Randy/detikTravel)
Foto: Kampung Tugu juga menjadi asal muasal dari musik Keroncong yang dulu dibawa oleh Portugis. Traveler pun bisa main ke sanggar yang ada di Jalan Bhineka I untuk melihatnya langsung (Randy/detikTravel)
Foto: Tapi tidak hanya mendengarkan musik keroncong dari keturunan Portugis langsung, traveler juga bisa berjoget bersama dan mencoba menari ala Portugis. Setiap tahun baru, juga ada perayaan Rebo-Rebo dan Mandi-mandi setelahnya (Randy/detikTravel)
Foto: Ada juga rumah bersejarah yang dihuni oleh lima generasi Portugis hingga kini. Rumah yang berada sekitar 600 meter dari Gereja Tugu ini diketahui sudah berumur 250 tahun sejak dibangun (Randy/detikTravel)
Foto: Traveler pun bisa mencicipi kuliner khas Portugis seperti Portugues Egg Tart, pisang udang, ketan unti, pindang serani hingga gado-gado siram. Semuanya makanan khas Kampung Tugu (Randy/detikTravel)
Foto: Namun segala pesona Kampung Tugu perlahan mulai pudar ditelan pembangunan. Lokasi Kampung Tugu pun berada di dalam area bongkar peti kemas yang rutin dilalui truk kontainer (Randy/detikTravel)
Foto: Tidak jarang dijumpai truk kontainer yang sibuk lalu-lalang di aera Kampung Tugu. Lokasi kampung yang berdekatan dengan Tanjung Priok dan tol Lingkar Luar Jakarta memang membuatnya seakan hilang dibalik roda pembangunan (Randy/detikTravel)