Memberi Makan Singa di Bali Malam Hari, Deg-degan!

Selain Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor, kegiatan safari malam juga bisa traveler nikmati di Bali Safari Marine Park. Yang membedakan keduanya, di Bali Safari Marine Park traveler tidak menggunakan mobil pribadi, melainkan naik mobil dengan kerangkeng berteralis besi seperti ini (Wahyu/detikTravel)
Traveler tidak perlu takut, naik mobil ini dijamin aman. Selama bersafari malam, traveler akan ditemani seorang pemandu serta beberapa keeper satwa yang bertugas untuk memberi mereka makan (Wahyu/detikTravel)
Zona pertama yang traveler lewati adalah zona satwa herbivora, di sini kalian bisa memberi makan satwa seperti Zebra, hingga Watusi dengan wortel (Wahyu/detikTravel)
Zona selanjutnya yaitu kawasan satwa-satwa karnivora. Di sinilah ketegangan mulai terasa. Singa betina yang buas berkeliling di sekitar mobil, sambil sesekali mendekat jika ditawari sepotong daging ayam yang diberikan oleh keeper. Sensasinya ngeri-ngeri seru! (Wahyu/detikTravel)
Apalagi memasuki wilayah harimau, kucing besar asal Sumatera ini sangat aktif saat sore hari sampai menjelang malam. Mereka sampai naik-naik ke atap mobil (Wahyu/detikTravel)
Jika kondisi hujan, tidak seperti satwa lainnya yang bersembunyi, harimau justru makin senang dan semakin aktif. Mereka memang jenis kucing besar yang senang hujan dan bermain air, berbeda dengan saudaranya yaitu singa (Wahyu/detikTravel)
Selama bersafari, dilarang mengeluarkan anggota badan. Saat mengambil foto satwa juga tidak boleh menggunakan lampu flash karena akan mengganggu satwa dan membuat mereka stress (Wahyu/detikTravel)
Beginilah suasana saat Safari Night jika dilihat dari luar. Kengeriannya sungguh terasa, namun justru itulah yang menjadi daya tariknya bagi wisatawan, terutama wisman (Wahyu/detikTravel)
Selain Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor, kegiatan safari malam juga bisa traveler nikmati di Bali Safari Marine Park. Yang membedakan keduanya, di Bali Safari Marine Park traveler tidak menggunakan mobil pribadi, melainkan naik mobil dengan kerangkeng berteralis besi seperti ini (Wahyu/detikTravel)
Traveler tidak perlu takut, naik mobil ini dijamin aman. Selama bersafari malam, traveler akan ditemani seorang pemandu serta beberapa keeper satwa yang bertugas untuk memberi mereka makan (Wahyu/detikTravel)
Zona pertama yang traveler lewati adalah zona satwa herbivora, di sini kalian bisa memberi makan satwa seperti Zebra, hingga Watusi dengan wortel (Wahyu/detikTravel)
Zona selanjutnya yaitu kawasan satwa-satwa karnivora. Di sinilah ketegangan mulai terasa. Singa betina yang buas berkeliling di sekitar mobil, sambil sesekali mendekat jika ditawari sepotong daging ayam yang diberikan oleh keeper. Sensasinya ngeri-ngeri seru! (Wahyu/detikTravel)
Apalagi memasuki wilayah harimau, kucing besar asal Sumatera ini sangat aktif saat sore hari sampai menjelang malam. Mereka sampai naik-naik ke atap mobil (Wahyu/detikTravel)
Jika kondisi hujan, tidak seperti satwa lainnya yang bersembunyi, harimau justru makin senang dan semakin aktif. Mereka memang jenis kucing besar yang senang hujan dan bermain air, berbeda dengan saudaranya yaitu singa (Wahyu/detikTravel)
Selama bersafari, dilarang mengeluarkan anggota badan. Saat mengambil foto satwa juga tidak boleh menggunakan lampu flash karena akan mengganggu satwa dan membuat mereka stress (Wahyu/detikTravel)
Beginilah suasana saat Safari Night jika dilihat dari luar. Kengeriannya sungguh terasa, namun justru itulah yang menjadi daya tariknya bagi wisatawan, terutama wisman (Wahyu/detikTravel)