Adalah Patuxai yang memiliki makna serupa dengan Arc de Triomphe tersebut. Secara harfiah, Patuxai memang berarti gerbang kemenangan. Dibangun antara tahun 1957 hingga 1968, Patuxai mentereng di tengah kota Vientiane, Laos (Dhani/detikTravel)
Patuxai didedikasikan untuk para pejuang perang untuk kemerdekaan Laos atas Prancis. Tak ayal, bangunan di Laos pun memiliki kemiripan dengan Prancis (Dhani/detikTravel)
Untuk mengunjungi Patuxai sangatlah mudah lantaran berada di tengah kota tepatnya di distrik Thanon Lane Xang, Vientiane. Di sekitarnya terdapat taman yang luas serta sejumlah bangku untuk bersantai (Dhani/detikTravel)
Tak hanya menjadi latar belakang ber-selfie ria, pengunjung pun dapat naik ke bangunan tujuh lantai tersebut. Cukup membayar LAK 3 ribu atau sekitar Rp 5 ribu, pengunjung bisa menjelajahi bangunan bernuansa Paris tersebut (Dhani/detikTravel)
Meski mirip dengan Arc de Triomphe, dinding Patuxai berhiaskan ornamen-ornamen khas Laos. Di atap bagian dalam terdapat ornamen tentang ajaran Buddha, agama mayoritas di Laos (Dhani/detikTravel)
Di beberapa lantainya, terdapat sejumlah toko souvenir yang menjual berbagai pernak-pernik khas Laos (Dhani/detikTravel)
Sementara itu di lantai paling atas, pengunjung bisa menikmati lanskap kota Vientiane dari atas (Dhani/detikTravel)
Sayangnya, tembok di lantai paling atas tersebut dipenuhi coretan usil. Tentu hal itu merusak keindahan di sekitar bangunan bersejarah tersebut (Dhani/detikTravel)