Seperti Ini Ramainya Saat Tongkang Diarak di Bagansiapiapi

Setelah kemarin persiapan, hari ini akhirnya acara puncak dari Go Gwee Cap Lak. Ini adalah ritual tahunan warga Tionghoa di Bagansiapiapi, Riau untuk penghormatan kepada Dewa Laut (Hasan/detikTravel)
Tongkang tersebut awalnya dikeluarkan dengan cara digotong dari sebuah ruko yang berada tepat di sebelah Kelenteng Ing Hock Khing (Hasan/detikTravel)
Tongkang ini telah dikerjakan selama sebulan lebih. Nantinya, perahu ini akan dibakar sebagai penghormatan kepada para dewa (Hasan/detikTravel)
Selain mengarak tongkang, masyarakat Tionghoa juga mengarak berbagai ornamen kepercayaan mereka. Seperti yang satu ini (Hasan/detikTravel)
Saat tongkang melewati para warga, banyak yang mencoba untuk menyentuhnya. Bahkan ada juga yang turut memikulnya bersama (Hasan/detikTravel)
Ribuan warga tampak berdoa memegang hio. Kegiatan ini dilakukan saat mereka melihat tongkang yang melintas di depan mereka (Hasan/detikTravel)
Tongkang yang sedang diarak di dekat Kelenteng Ing Hock Khing. Bakar tongkang sendiri merupakan bentuk pemujaan terhadap Dewa Ki Ong Ya dan Tai Su Ong. Acara biasanya diawali dengan prosesi sembahyang untuk mengundang dewa langit kemudian mengarak tongkang atau kapal keliling Bagansiapiapi lalu dibakar (Hasan/detikTravel)
Acara bakar tongkang sendiri telah diselenggarakan di Bagansiapiapi sejak tahun 1878, atau sudah berlangsung sejak 134 tahun lalu. Diadakan setiap bulan Juni, ritual ini selalu menarik banyak pengunjung yang penasaran (Hasan/detikTravel)
Setelah kemarin persiapan, hari ini akhirnya acara puncak dari Go Gwee Cap Lak. Ini adalah ritual tahunan warga Tionghoa di Bagansiapiapi, Riau untuk penghormatan kepada Dewa Laut (Hasan/detikTravel)
Tongkang tersebut awalnya dikeluarkan dengan cara digotong dari sebuah ruko yang berada tepat di sebelah Kelenteng Ing Hock Khing (Hasan/detikTravel)
Tongkang ini telah dikerjakan selama sebulan lebih. Nantinya, perahu ini akan dibakar sebagai penghormatan kepada para dewa  (Hasan/detikTravel)
Selain mengarak tongkang, masyarakat Tionghoa juga mengarak berbagai ornamen kepercayaan mereka. Seperti yang satu ini (Hasan/detikTravel)
Saat tongkang melewati para warga, banyak yang mencoba untuk menyentuhnya. Bahkan ada juga yang turut memikulnya bersama (Hasan/detikTravel)
Ribuan warga tampak berdoa memegang hio. Kegiatan ini dilakukan saat mereka melihat tongkang yang melintas di depan mereka (Hasan/detikTravel)
Tongkang yang sedang diarak di dekat Kelenteng Ing Hock Khing. Bakar tongkang sendiri merupakan bentuk pemujaan terhadap Dewa  Ki Ong Ya dan Tai Su Ong. Acara biasanya diawali dengan prosesi sembahyang untuk mengundang dewa langit kemudian mengarak tongkang atau kapal keliling Bagansiapiapi lalu dibakar (Hasan/detikTravel)
Acara bakar tongkang sendiri telah diselenggarakan di Bagansiapiapi sejak tahun 1878, atau sudah berlangsung sejak 134 tahun lalu. Diadakan setiap bulan Juni, ritual ini selalu menarik banyak pengunjung yang penasaran (Hasan/detikTravel)