Terletak sekitar 31 km arah Selatan dari Pangandaran atau tepatnya di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, terdapat objek wisata Green Canyon. Oleh warga lokal, disebut juga dengan Cukang Taneuh (Randy/detikTravel)
Sejarahnya, nama Green Canyon pertama kali dipopulerkan oleh seorang Prancis bernama Bill John. Melihat warna tebing serta sungai yang berwarna kehijauan, ia pun lantas menyebut nama Green Canyon yang masih dipakai dan populer hingga kini (Randy/detikTravel)
Untuk mencapai Green Canyon, traveler harus menaiki perahu ketinting untuk menuju mulut gua. Satu perahu berkapasitas 5-6 orang dan disertai oleh pemandu berpengalaman (Randy/detikTravel)
Sayangnya saat saya berkunjung, sempat hujan deras pada malam sebelumnya. Sehingga air sungai yang tadinya berwarna hijau, berubah warna menjadi kecoklatan. Warna coklat itu sendiri berasal dari tanah merah yang terbawa air dari daratan dan menutupi warna asli sungai yang hijau (Randy/detikTravel)
Berhubung arus sungai sangat deras, traveler pun hanya bisa singgah sampai mulut gua saja. Padahal jika tidak hujan, traveler bisa eksplore lebih dalam (Randy/detikTravel)
Traveler yang tengah bersiap untuk melompat dari bibir gua. Wisatawan pun diimbau untuk mengenakan jaket pelampung demi alasan keamanan (Randy/detikTravel)
Wisatawan asing yang sedang asyik main bodyboarding. Kegiatan tersebut memang dapat dilakukan oleh wisatawan. Di mana Anda hanya cukup santai dan membiarkan arus membawa badan hingga dermaga (Randy/detikTravel)
Apabila ingin menikmati keseruan di Green Canyon, traveler pun perlu merogoh kocek sebesar Rp 150 ribu untuk menyewa perahu berkapasitas 5-6 orang dengan durasi setengah jam. Traveler juga bisa tambah Rp 100 ribu jika ingin eksplore gua lebih dalam jika mmeungkinkan. Jam bukanya dari pukul 07.30-16.00 WIB (Randy/detikTravel)