Mengintip Pasar Seni Tua Untuk Belanja Oleh-oleh di Malaysia

Central Market Kuala Lumpur merupakan pasar yang menjual aneka benda seni, suvenir, dan masih banyak yang lain. Pasar dengan bangunan bergaya kolonial Inggris ini sudah ada sejak tahun 1888, itu berarti umurnya sudah 128 tahun. Banyak wisatawan ke sini untuk berwisata belanja dan membeli oleh-oleh (Wahyu/detikTravel)

Banyak benda bernilai seni tinggi dijual di pasar ini. Ada lukisan, patung-patung, hingga kerajinan tangan. Suvenir kecil-kecil seperti kaos, gantungan kunci, asbak, hingga magnet kulkas pun ada. Traveler tinggal pilih mana yang disuka (Wahyu/detikTravel)

Di Central Market, traveler bisa membeli aneka barang, dari pakaian hingga aneka snack. Setiap gang atau lorong di pasar ini diberi nama sesuai dengan mayoritas barang yang dijual. Lorong yang satu ini diberi nama Lorong Kolonial (Wahyu/detikTravel)

Ada pula lorong yang dinamakan Straits Chinese. Itu karena di sepanjang lorong ini banyak penjual yang menjajakan aneka kerajanan bertema etnis China, dengan warna merah dan emas yang menyala (Wahyu/detikTravel)

Ada banyak toko dengan nama yang menarik, salah satunya Sawasdee ini yang mirip-mirip bahasa Thailand. Toko ini menjual aneka suvenir dengan harga yang lumayan murah, hanya berkisar 2-10 Ringgit Malaysia saja (setara Rp 6 Ribu-Rp 30 ribu) (Wahyu/detikTravel)

Banyak juga toko yang menggoda untuk dihampiri karena penampakannya yang keren dan menarik. Seperti toko bergaya China yang satu ini, barang yang dijual pun lucu-lucu dan murah (Wahyu/detikTravel)

Sementara di Lorong Melayu, traveler akan menemukan aneka barang kerajinan baik dari kayu dan rotan yang mirip-mirip dengan apa yang bisa traveler temukan di Indonesia. Baju batik ala Malaysia pun bisa ditemukan dengan mudah di sini (Wahyu/detikTravel)

Di bagian luar pasar, sebagai atraksi hiburan disiapkan sebuah panggung pertunjukan. Setiap harinya, selepas Maghrib ada aneka pertunjukan seni musik maupun tarian dipentaskan di sini untuk menghibur wisatawan. Ada pula aneka penjaja makanan dalam bentuk food truck di sekitar area ini (Wahyu/detikTravel)
Central Market Kuala Lumpur merupakan pasar yang menjual aneka benda seni, suvenir, dan masih banyak yang lain. Pasar dengan bangunan bergaya kolonial Inggris ini sudah ada sejak tahun 1888, itu berarti umurnya sudah 128 tahun. Banyak wisatawan ke sini untuk berwisata belanja dan membeli oleh-oleh (Wahyu/detikTravel)
Banyak benda bernilai seni tinggi dijual di pasar ini. Ada lukisan, patung-patung, hingga kerajinan tangan. Suvenir kecil-kecil seperti kaos, gantungan kunci, asbak, hingga magnet kulkas pun ada. Traveler tinggal pilih mana yang disuka (Wahyu/detikTravel)
Di Central Market, traveler bisa membeli aneka barang, dari pakaian hingga aneka snack. Setiap gang atau lorong di pasar ini diberi nama sesuai dengan mayoritas barang yang dijual. Lorong yang satu ini diberi nama Lorong Kolonial (Wahyu/detikTravel)
Ada pula lorong yang dinamakan Straits Chinese. Itu karena di sepanjang lorong ini banyak penjual yang menjajakan aneka kerajanan bertema etnis China, dengan warna merah dan emas yang menyala (Wahyu/detikTravel)
Ada banyak toko dengan nama yang menarik, salah satunya Sawasdee ini yang mirip-mirip bahasa Thailand. Toko ini menjual aneka suvenir dengan harga yang lumayan murah, hanya berkisar 2-10 Ringgit Malaysia saja (setara Rp 6 Ribu-Rp 30 ribu) (Wahyu/detikTravel)
Banyak juga toko yang menggoda untuk dihampiri karena penampakannya yang keren dan menarik. Seperti toko bergaya China yang satu ini, barang yang dijual pun lucu-lucu dan murah (Wahyu/detikTravel)
Sementara di Lorong Melayu, traveler akan menemukan aneka barang kerajinan baik dari kayu dan rotan yang mirip-mirip dengan apa yang bisa traveler temukan di Indonesia. Baju batik ala Malaysia pun bisa ditemukan dengan mudah di sini (Wahyu/detikTravel)
Di bagian luar pasar, sebagai atraksi hiburan disiapkan sebuah panggung pertunjukan. Setiap harinya, selepas Maghrib ada aneka pertunjukan seni musik maupun tarian dipentaskan di sini untuk menghibur wisatawan. Ada pula aneka penjaja makanan dalam bentuk food truck di sekitar area ini (Wahyu/detikTravel)