Danau Udang Merah yang Cantik & Dikeramatkan

Buton di Sulawesi Tenggara memiliki banyak destinasi yang menarik dikunjungi. Salah satunya Danau Udang Merah di dekat Pantai Koguna di Desa Mopano, Kecamatan Lasalimo Selatan (Afif/detikTravel)

Dari pusat Kota Buton, memakan waktu sekitar 1 jam lebih naik mobil dengan jalanan yang berliku. Begitu sampai di Pantai Koguna, kita masih harus berjalan kaki tak sampai 5 menit untuk tiba di Danau Udang Merah ini (Afif/detikTravel)
Danau Udang Merah masih terhubung dengan air laut. Jadi ketika air laut surut, maka air di dalam danaunya ikut surut. Lantas terlihat, akar-akar pohon bakau (Afif/detikTravel)
Di pinggiran danaunya terlihat titik-titik merah. Itulah udang merah yang warnanya benar-benar merah seperti habis digoreng. Ukurannya pun cukup besar dan jumlahnya sangat banyak (Afif/detikTravel)
Inilah penampakan udangnya dari dekat. Masyarakat Buton begitu mengkeramatkan udang ini, dengan tidak mengambilnya dan tidak memakannya. Udang merahnya hanya tinggal di danau ini saja, tidak di tempat lain (Afif/detikTravel)
Dari cerita masyarakat setempat, siapa saja yang mengambil udang merah dan memakannya maka akan terkena celaka. Percaya tidak percaya! (Afif/detikTravel)
Orang-orang pun dilarang berenang di danaunya karena danaunya sendiri juga disakralkan. Cukup melihat dari pinggiran saja untuk mengabadikan panoramanya (Afif/detikTravel)
Danau Udang Merah masih sangat alami. Semak belukar sangat lebat di sekitarnya. Wisatawan belum dikenai tiket masuk, karena sepertinya destinasi ini belum terkelola dengan baik oleh pemerintah setempat (Afif/detikTravel)
Buton di Sulawesi Tenggara memiliki banyak destinasi yang menarik dikunjungi. Salah satunya Danau Udang Merah di dekat Pantai Koguna di Desa Mopano, Kecamatan Lasalimo Selatan (Afif/detikTravel)
Dari pusat Kota Buton, memakan waktu sekitar 1 jam lebih naik mobil dengan jalanan yang berliku. Begitu sampai di Pantai Koguna, kita masih harus berjalan kaki tak sampai 5 menit untuk tiba di Danau Udang Merah ini (Afif/detikTravel)
Danau Udang Merah masih terhubung dengan air laut. Jadi ketika air laut surut, maka air di dalam danaunya ikut surut. Lantas terlihat, akar-akar pohon bakau (Afif/detikTravel)
Di pinggiran danaunya terlihat titik-titik merah. Itulah udang merah yang warnanya benar-benar merah seperti habis digoreng. Ukurannya pun cukup besar dan jumlahnya sangat banyak (Afif/detikTravel)
Inilah penampakan udangnya dari dekat. Masyarakat Buton begitu mengkeramatkan udang ini, dengan tidak mengambilnya dan tidak memakannya. Udang merahnya hanya tinggal di danau ini saja, tidak di tempat lain (Afif/detikTravel)
Dari cerita masyarakat setempat, siapa saja yang mengambil udang merah dan memakannya maka akan terkena celaka. Percaya tidak percaya! (Afif/detikTravel)
Orang-orang pun dilarang berenang di danaunya karena danaunya sendiri juga disakralkan. Cukup melihat dari pinggiran saja untuk mengabadikan panoramanya (Afif/detikTravel)
Danau Udang Merah masih sangat alami. Semak belukar sangat lebat di sekitarnya. Wisatawan belum dikenai tiket masuk, karena sepertinya destinasi ini belum terkelola dengan baik oleh pemerintah setempat (Afif/detikTravel)