Liburan ke Taiwan, tepatnya di Dsitrik Jianshin sebelah utara Taipei, traveler bisa melihat nelayan tradisional di sana menggunakan teknik kuno dalam menangkap ikan (Tyrone Siu/Reuters)
Mereka menggunakan nyala obor api dari karbit. Obor ini sebagai magnet untuk menarik ikan di malam hari (Tyrone Siu/Reuters)
Secara teori, ikan akan tertarik dengan cahaya yang terang di kegelapan, sehingga mereka akan naik ke permukaan air. Saat itulah, nelayan-nelayan ini menjulurkan jalanya untuk menangkap mereka (Tyrone Siu/Reuters)
Teknik menangkap ikan dengan menggunakan nyala obor ini sudah bertahan ratusan tahun. Dari leluhur, mereka memakai teknik ini hingga sekarang, meski zaman sudah modern (Tyrone Siu/Reuters)
Rata-rata nelayan tradisional yang masih menggunakan teknik ini sudah berusia lanjut, hanya sedikit anak muda yang mau mewarisi pekerjaan ayahnya. Jumlah nelayan tradisional di Taiwan pun menurun drastis (Tyrone Siu/Reuters)
Dari 300 kapal tradisional yang beroperasi, kini hanya tinggal 3 kapal saja yang masih menggunakan teknik tradisional ini. Sungguh disayangkan bila sampai cara melaut tradisional ini punah tergerus zaman (Tyrone Siu/Reuters)
Pemerintah Taiwan pun berinisiatif memberikan subsidi bagi nelayan-nelayan di Taiwan yang masih menggunakan cara melaut tradisional seperti ini. Festival Jinshan Sulphuric Fire Fishing pun digelar setiap tahunnya agar kegiatan melaut ini tetap populer (Tyrone Siu/Reuters)
Tur fotografi juga terus diselenggarakan bagi para fotografer yang berminat untuk mengabadikan kegiatan melaut yang masih tradisional ini. Nelayan pun dapat penghasilan tambahan selain dari hasil melaut (Tyrone Siu/Reuters)
Sekali melaut, nelayan memperoleh ikan sarden sebesar 3-4 ton, jika dirupiahkan nilainya sekitar Rp 59 juta. Jika cuaca memburuk hasil tangkapan akan menurun karena mereka terpaksa pulang lebih cepat (Tyrone Siu/Reuters)
Para nelayan ini pergi melaut dan pulang saat matahari terbit, total 6 jam mereka habiskan di lautan mencari ikan. Meski penghasilan mereka tidak menentu, para nelayan ini akan tetap setia melestarikan cara tradisional ini (Tyrone Siu/Reuters)