Foto: Liburan bagi warga Gaza di Palestina berarti saatnya pergi ke pantai. Pantai jadi satu-satunya destinasi liburan yang bisa dijangkau warga Gaza karena gratis (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Mereka bermain air dengan sangat gembira. Berenang, dan berkejaran dengan ombak. Pantai menjadi oase hiburan di tengah konflik di Gaza (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Ribuan warga Gaza memadati pantai setiap musim liburan tiba. Bagi yang enggan basah-basahan, cukup bersantai di pinggir pantai, sembari piknik bersama teman-teman atau keluarga (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Ada pula yang menawarkan berjalan-jalan di pinggiran pantai menaiki unta. Seru juga sepertinya naik unta, seperti sedang di padang pasir (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Bagi anak muda, bersantai di kafe-kafe atau restoran jadi pilihan untuk liburan. Rata-rata dari mereka masih pengangguran, karena tingkat pengangguran di Gaza cukup tinggi, mencapai 42% penduduk (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Bagi para lelaki Gaza, pilihan liburan lainnya adalah pergi ke Hammam. Hammam adalah tempat pemandian air panas, serta sauna yang dipercaya sudah ada di Arab selama kurang lebih 1.000 tahun (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Di Hamamm, kaum lelaki di Gaza bisa merilekskan otot-otot yang penat dengan cara dipijat. Hammam juga menjadi tempat para lelaki ini untuk bersosialisasi (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Sementara bagi kaum lelaki di Gaza yang cukup berduit, pergi ke Sports Club jadi pilihan tempat liburan mereka. Di sini mereka bermain biliar, serta berolahraga (Nidal Al Mughrabi/Reuters)
Foto: Para lelaki Gaza juga suka pergi ke Gym saat liburan. Namun biaya keanggotaan di Gym cukup tinggi, sekitar 100-150 Shekels per bulannya (setara Rp 329 ribu sampai Rp 526 ribu) (Nidal Al Mughrabi/Reuters)