Begitu menginjakkan kaki keluar Bandara Jose Marti di Havana, Kuba traveler akan langsung disambut dengan pemandangan yang khas. Mobil klasik lalu lalang, melintasi gedung-gedung tua yang antik dan bersejarah (Triono/detikTravel)
Tidak perlu kaget, karena memang seperti itulah pemandangan sehari-hari yang tersaji di Havana, ibukota Kuba. Bukan karena memang ada parade atau festival, tapi mobil-mobil antik memang mendominasi di jalanan Kuba (Triono/detikTravel)
Di luar bandara, sudah ada banyak mobil-mobil klasik yang parkir tidak beraturan. Warnanya ada yang biru, merah. Tapi jangan salah, mereka bukan sedang pawai, tetapi mobil-mobil ini berfungsi sebagai taksi (Triono/detikTravel)
Mobil-mobil dari era tahun 1950-an ini bisa disewa oleh traveler. Harga sewanya berkisar 40-50 Peso Kuba atau setara dengan Rp 500 ribu per jamnya. Rutenya bebas, terserah dengan keinginan si penyewa (Triono/detikTravel)
Mobil berwarna pink seperti ini berasal dari era tahun 1950-an dan bertahan sampai sekarang. Kalau di Jakarta, mobil seperti ini sudah dikategorikan sebagai mobil antik, namun di Kuba masih dipakai untuk keperluan sehari-hari (Triono/detikTravel)
Mobil-mobil antik ini terdiri dari beberapa merk. Ada Fiat, Ford, Cadillac, Peugeot, dan merek-merek lainnya. Sebagian mobil, terbuka atapnya. Jangan takut polusi di Kuba, karena udaranya masih segar (Triono/detikTravel)
Ternyata mobil-mobil era 1950-an di Kuba seperti ini, merupakan hasil kebijakan pemerintah Kuba yang cenderung tertutup dari dunia luar. Negara ini memang berpaham sosialis-komunis, segala kebutuhan rakyatnya dicukupi oleh pemerintah (Triono/detikTravel)
Traveler yang ingin liburan ke Kuba sepertinya harus mulai membiasakan melihat pemandangan mobil-mobil antik seperti ini agar tidak kaget begitu menginjakkan kaki di negara Kuba (Triono/detikTravel)