Kalau traveler mau liburan ke Peru, kuliner lokal La Lucha wajib rasanya untuk dicicipi kelezatannya. La Lucha adalah semacam sandwich yang diisi irisan daging sapi dan tumisan bawang bombay, ditambah lelehan keju mozarella di dalamnya. Rasanya sangat gurih dan cenderung asin (Angga/detikTravel)
Di Lima, ibukota Peru banyak restoran yang menjual La Lucha. Tapi yang patut dicoba adalah La Lucha Sangucheria. Antrian pengunjung yang ingin menikmati La Lucha tampak mengular di depan kedai (Angga/detikTravel)
Suasana di dalam restoran La Lucha Sangucheria sendiri cukup ramai pengunjung. Maklum, saat itu saya berkunjung tepat di malam minggu, jadi wajar bila ramai (Angga/detikTravel)
Pilihan menu di La Lucha ditampilkan dalam Bahasa Spanyol yang tentu saja tidak kami mengerti. Beruntung kami ditemani staf Kedubes Peru yang membantu untuk menerjemahkan (Angga/detikTravel)
Akhirnya kami memesan La Lucha, Kentang Goreng, dan minuman Cokelat Panas. Harga satu La Lucha dipatok 18,90 soles atau sekitar Rp 75.600 (1 soles sekitar Rp 4.000) (Angga/detikTravel)
Citarasa La Lucha yang gurih cukup berbeda dengan makanan Indonesia yang rata-rata pedas dan manis. La Lucha disajikan dengan pelengkap berupa saus tomat dan mustard, yang rasanya tidak sepedas saos sambal dari Indonesia. Kalau ingin La Lucha lebih mantap rasanya, sepertinya traveler perlu membawa saos sendiri dari rumah (Angga/detikTravel)
Restoran La Lucha Sangucheria di Jalan Calle Martir Jose Olaya, dekat taman Parque Central de Miraflores dan Parque Kennedy di distrik Miraflores, Lima ini pun selalu tampak ramai oleh warga lokal. Mereka tampak sangat menggemari La Lucha! (Angga/detikTravel)