Potret Masjid 300 Tahun di Aceh yang Tak Hancur Oleh Gempa

Masjid yang tetap berdiri kokoh meski dilanda gempa ini bernama Masjid Teungku Di Pucok Krueng. Masjid ini terletak di Desa Beuracan, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Aceh. Masjid ini dibangun pada tahun 1622 Masehi, jika dihitung usianya sekarang sudah 394 tahun (Agus Setyadi/detikTravel)
Saat gempa 6,5 Skala Richter mengguncang Pidie Jaya, masjid yang terbuat dari kayu jati ini tetap kokoh berdiri. Hanya bagian dinding beton yang menyambungkan masjid ini dengan masjid baru di sebelahnya yang rusak, namun kini sudah dibersihkan kembali (Agus Setyadi/detikTravel)
Sejarahnya, masjid ini dibangun oleh Syekh Abdus Salim. Pembangunan masjid dilakukan secara gotong royong dengan warga sekitar. Masjid ini dibangun dari kayu, dengan 16 tiang sebagai penyangga untuk menopang masjid beratap 3 susun ini (Agus Setyadi/detikTravel)
Sejarah pembangunan masjid juga tertuang dalam prasasti yang ada di bagian depan masjid. Sepanjang 300 tahun berdiri, masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Saat ini Masjid Teungku di Pucok Krueng masuk ke dalam Cagar Budaya yang dilindungi (Agus Setyadi/detikTravel)
Masjid ini menjadi saksi bisu gempa yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh. Meski diterpa bencana, namun itu tidak menghalangi semangat warga setempat untuk beribadah di masjid ini. Musibah memang jadi peringatan bagi kita untuk mengingat kuasa Allah yang Maha Perkasa (Agus Setyadi/detikTravel)
Masjid yang tetap berdiri kokoh meski dilanda gempa ini bernama Masjid Teungku Di Pucok Krueng. Masjid ini terletak di Desa Beuracan, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Aceh. Masjid ini dibangun pada tahun 1622 Masehi, jika dihitung usianya sekarang sudah 394 tahun (Agus Setyadi/detikTravel)
Saat gempa 6,5 Skala Richter mengguncang Pidie Jaya, masjid yang terbuat dari kayu jati ini tetap kokoh berdiri. Hanya bagian dinding beton yang menyambungkan masjid ini dengan masjid baru di sebelahnya yang rusak, namun kini sudah dibersihkan kembali (Agus Setyadi/detikTravel)
Sejarahnya, masjid ini dibangun oleh Syekh Abdus Salim. Pembangunan masjid dilakukan secara gotong royong dengan warga sekitar. Masjid ini dibangun dari kayu, dengan 16 tiang sebagai penyangga untuk menopang masjid beratap 3 susun ini (Agus Setyadi/detikTravel)
Sejarah pembangunan masjid juga tertuang dalam prasasti yang ada di bagian depan masjid. Sepanjang 300 tahun berdiri, masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Saat ini Masjid Teungku di Pucok Krueng masuk ke dalam Cagar Budaya yang dilindungi (Agus Setyadi/detikTravel)
Masjid ini menjadi saksi bisu gempa yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh. Meski diterpa bencana, namun itu tidak menghalangi semangat warga setempat untuk beribadah di masjid ini. Musibah memang jadi peringatan bagi kita untuk mengingat kuasa Allah yang Maha Perkasa (Agus Setyadi/detikTravel)