Suku Atayal dikenal sebagai suku yang gemar memenggal kepala manusia demi membuktikan kejantanan. Tapi itu dulu, sekarang kegiatan itu sudah tidak dilakukan lagi. Dalam kesehariannya, mereka memuja arwah leluhur melalui tiang-tiang kayu ini (Wahyu/detikTravel)
Tiang kayu ini disebut totem. Tiang ini dibuat dari batang pohon utuh yang dipahat dengan tangan. Bentuk pahatan di totem ini melambangkan wajah manusia, hewan maupun tumbuhan yang merepresentasikan leluhur mereka (Wahyu/detikTravel)
Tinggi totem ini sekitar 7-10 meter. Masing-masing totem melambangkan klan yang berbeda di dalam satu suku (Wahyu/detikTravel)
Ada totem yang dihiasi pahatan berbentuk wajah manusia, ada pula yang berbentuk burung beserta sayapnya. Ada kurang lebih 5 totem yang terletak di totem area, di dalam kompleks Atayal Resort, sebuah taman rekreasi yang bertemakan Suku Atayal (Wahyu/detikTravel)
Pahatan-pahatan ini pada umumnya berwarna cerah, namun karena cuaca dan hujan warna tersebut luntur. Banyak yang menyebut pahatan ini mirip dengan yang ditemui di Indonesia, bahkan suku-suku di Selandia Baru (Wahyu/detikTravel)
Kemiripan pahatan dengan Suku Dayak ini cukup beralasan, karena Suku Atayal masuk ke dalam rumpun suku Austronesia yang mendiami Taiwan sejak 4.000 tahun sebelum masehi. Rumpun Suku Austronesian ini yang kemudian menyebar, hingga ke Indonesia dan negara kepulauan lainnya (Wahyu/detikTravel)
Totem ini seakan menjadi bukti bahwa peradaban suku-suku asli Taiwan di masa itu sudah cukup maju karena sudah mengenal kepercayaan serta seni memahat kayu (Wahyu/detikTravel)
Papan informasi tentang totem area bisa dibaca oleh traveler. Totem area ini terletak di dalam komplek Atayal Resort yang ada di Nantou County, Taiwan. Traveler yang penasaran bisa menuju ke sini untuk kenal lebih dekat dengan Suku Atayal (Wahyu/detikTravel)