Kubur paling pertama yang akan traveler lihat adalah kubur para bangsawan. Makam para bangsawan dibuat terpisah dalam bentuk rumah. Peti berbentuk bulat adalah tanda bahwa bahwa makam tersebut milik seorang bangsawan (Bonauli/detikTravel)
Traveler pasti pernah liat boneka kayu seukuran manusia yang diletakkan di depan kubur. Fungsi boneka ini adalah penanda dari si empunya kubur, semacam potret di batu nisan (Bonauli/detikTravel)
Naik ke atas tebing, tarveler akan melihat peti dengan atap seperti tongkonan digantung di pinggir tebing. Peti-peti yang digantung adalah makam milik para leluhur. Mereka masih menganut agama Aluk To Dolo atau animisme (Bonauli/detikTravel)
Tengkorak-tengkorak leluhur pun di jejerkan dia atas peti. Sedangkan tulang-tulangnya dimasukkan ke dalam peti. Beberapa batang rokok terselip di bawah tengkorak (Bonauli/detikTravel)
Di tengah perjalanan akan ada sekumpulan boneka kayu yang dimasukkan ke dalam gua dan diberi pagar. Ini adalah boneka-boneka peninggalan leluhur yang jadi incaran para kolektor barang antik (Bonauli/detikTravel)
Di paling atas, traveler akan menemukan Gua Malilin. Mulut gua menjadi tempat pemakaman masyarakat Kete Kesu setelah menganut agama. Ada yang digantung di atas mulut gua, ada juga yang diletakkan di ruangan yang dibuat khusus untuk satu keturunan (Bonauli/detikTravel)
Di makam ini traveler bisa lihat barang-barang milik keluarga yang ikut dikuburkan bersama mayat. Ini menjadi kewajiban ketika seseorang meninggal (Bonauli/detikTravel)