Berkeliling Komplek Stupa Emas Pha That Luang Laos

Stupa ini merupakan pusat agama Buddha di Laos. Letaknya persis di pusat ibukota negara Laos (Masaul/detikTravel)

Di dalam komplek stupa dilengkapi dengan gedung serbaguna, tempat tinggal para biksu, dan bangunan pelengkap lainnya. Ada pula monumen pejuang revolusi Laos di komplek ini (Masaul/detikTravel)

Semua wisatawan dikenakan biaya masuk sebesar 10 ribu Kip atau sekitar Rp 16.300. Bangunan berupa stupa terbesar di Laos ini merupakan simbol negara pula yang terdapat di setiap pecahan uangnya (Masaul/detikTravel)

Pha That Luang dibangun pada tahun 1566 oleh raja ke-6 Laos. Pada setiap bulan purnama di bulan November terdapat festival terbesar yang didatangi oleh para biksu dari China, Kamboja, maupun Thailand (Masaul/detikTravel)

Pada tahun 1935 merupakan terakhir kali stupa direnovasi. Pada tahun ini dilakukan pemeliharaan dengan renovasi dan pengecatan ulang (Masaul/detikTravel)

Menyusuri tempat suci yang juga destinasi wisata ini, sebaiknya menyiapkan kacamata hitam. Karena cahaya silau akibat pantulan cahaya matahari ke catnya (Masaul/detikTravel)

Stupa ini tidak mempunyai ruangan di dalam bangunannya, seperti Borobudur. Hanya raja dan para biksu yang diperbolehkan ke wilayah teras bagian dalam stupa dan masyarakat boleh berada di sekitarnya saja (Masaul/detikTravel)

Stupa ini merupakan pusat agama Buddha di Laos. Letaknya persis di pusat ibukota negara Laos (Masaul/detikTravel)
Di dalam komplek stupa dilengkapi dengan gedung serbaguna, tempat tinggal para biksu, dan bangunan pelengkap lainnya. Ada pula monumen pejuang revolusi Laos di komplek ini (Masaul/detikTravel)
Semua wisatawan dikenakan biaya masuk sebesar 10 ribu Kip atau sekitar Rp 16.300. Bangunan berupa stupa terbesar di Laos ini merupakan simbol negara pula yang terdapat di setiap pecahan uangnya (Masaul/detikTravel)
Pha That Luang dibangun pada tahun 1566 oleh raja ke-6 Laos. Pada setiap bulan purnama di bulan November terdapat festival terbesar yang didatangi oleh para biksu dari China, Kamboja, maupun Thailand (Masaul/detikTravel)
Pada tahun 1935 merupakan terakhir kali stupa direnovasi. Pada tahun ini dilakukan pemeliharaan dengan renovasi dan pengecatan ulang (Masaul/detikTravel)
Menyusuri tempat suci yang juga destinasi wisata ini, sebaiknya menyiapkan kacamata hitam. Karena cahaya silau akibat pantulan cahaya matahari ke catnya (Masaul/detikTravel)
Stupa ini tidak mempunyai ruangan di dalam bangunannya, seperti Borobudur. Hanya raja dan para biksu yang diperbolehkan ke wilayah teras bagian dalam stupa dan masyarakat boleh berada di sekitarnya saja (Masaul/detikTravel)