Inilah Pasar Rakyat Atambua. Bagi para penggemar traveling, pasar di suatu destinasi selalu menjadi tempat yang menarik untuk melihat interaksi keseharian warga (Fitraya/detikTravel)
Meskipun bukan objek wisata, Pasar Atambua menarik untuk dikunjungi. Suasana pasar sungguh ramah (Fitraya/detikTravel)
Theodorus yang dengan bangga memamerkan ikan tuna besar di lapaknya. Atambua juga kaya dengan sumber daya bahari (Fitraya/detikTravel)
Warga perbatasan di Atambua sungguh ramah. Nikmatilah senyum mereka ketika kita blusukan ke Pasar Atambua karena Kabupaten Belu berada di tepi laut (Fitraya/detikTravel)
Penjual lain bernama Kori mengatakan Atambua menghasilkan banyak ikan yang dibawa dari Pantai Atapupu. Dia mengangkat seekor ikan merah yang dia jual (Fitraya/detikTravel)
Uniknya, banyak juga ikan terbang yang dijual di sini. Warga Atambua menyebutnya ini ikan Indosiar (Fitraya/detikTravel)
Sinyal telekomunikasi bukan masalah di sini. Mama-mama penjual sayur, terlihat asyik menelepon. Telkomsel menjadi provider yang dominan di Atambua (Fitraya/detikTravel)
Selain ikan ada juga daging sapi dan daging babi. Hendry sudah lama berjualan daging babi di Pasar Rakyat Atambua (Fitraya/detikTravel)
Di sudut pasar yang lain, adalah tempat sayur mayur. Mata kita akan dimanjakal dengan sayur mayur yang ditata menarik (Fitraya/detikTravel)
Aneka ubi-ubian dijual di Pasar Rakyat Atambua. Ubi adalah salah satu makanan pokok di Atambua selain jagung (Fitraya/detikTravel)
Ada tomat kampung yang bentuknya seperti labu mini. Di pasar ini juga dijual pucuk daun labu untuk dijadikan sayuran (Fitraya/detikTravel)
Warga Atambua suka pedas, favorit mereka adalah lombok alias cabe rawit dan lombok kecil alias cabe rawit mini tapi pedas bukan main. Cabe ini dijual dalam piring-piring kecil harganya Rp 5.000 (Fitraya/detikTravel)
Jagung masih menjadi makanan pokok untuk warga Kabupaten Belu dimasak menjadi Jagung Boseh, alias jagung tumbuk yang dikukus (Fitraya/detikTravel)
Tomat di Atambua bentuknya lebih lonjong. Banyak sayur lain yang berbeda dengan yang ada di Jawa (Fitraya/detikTravel)
Pasar Rakyat Atambua juga berjualan kain tenun Suku Kemak dengan warna yang menarik. Harganya bervariasi dari Rp 20 ribu-200 ribu. Cocok buat oleh-oleh! (Fitraya/detikTravel)