Potret Sumur Mistis di Banjarnegara

Berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, terdapat sebuah sumur raksasa yang memiliki nama Jalatunda. Kalau dari pusat Dieng, dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan darat (Randy/detikTravel)
Tangga menuju pos pemantauan Sumur Jalatunda. Sebelumnya traveler harus membayar tiket retribusi sebesar Rp 5 ribu dulu di loket (Randy/detikTravel)
Sesampainya di ujung anak tangga, traveler dapat melihat Sumur Jalatunda yang konon bisa berubah warna. Sumur ini pun begitu luas dan dalam (Randy/detikTravel)
Demi keamanan, sebuah tembok pembatas dengan tinggi sedada orang dewasa juga dibuat demi keamanan. Ini adalah batas aman yang tidak boleh dilewati traveler (Randy/detikTravel)
Sumur ini pun punya banyak versi seputar asal muasalnya. Ada yang mengatakan kalau sumur ini tercipta akibat letusan gunung ribuan tahun silam, lokasi jatuhnya senjata Antareja hingga tapak kaki raksasa (Randy/detikTravel)
Namun yang paling terkenal adalah mitos lempar batu ke sumur. Barangsiapa dapat melempar batu dan dapat menyentuh dinding sumur, konon akan diberi kesuksesan (Randy/detikTravel)
Traveler pun bisa mengambil batu yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Sekali kunjungan, traveler hanya diperbolehkan melempar batu maksimal 9 kali (Randy/detikTravel)
Yang paling penting, traveler tidak boleh melewati pagar demi keamanan bersama. Bahkan ada plang khusus untuk itu (Randy/detikTravel)
Berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, terdapat sebuah sumur raksasa yang memiliki nama Jalatunda. Kalau dari pusat Dieng, dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan darat (Randy/detikTravel)
Tangga menuju pos pemantauan Sumur Jalatunda. Sebelumnya traveler harus membayar tiket retribusi sebesar Rp 5 ribu dulu di loket (Randy/detikTravel)
Sesampainya di ujung anak tangga, traveler dapat melihat Sumur Jalatunda yang konon bisa berubah warna. Sumur ini pun begitu luas dan dalam (Randy/detikTravel)
Demi keamanan, sebuah tembok pembatas dengan tinggi sedada orang dewasa juga dibuat demi keamanan. Ini adalah batas aman yang tidak boleh dilewati traveler (Randy/detikTravel)
Sumur ini pun punya banyak versi seputar asal muasalnya. Ada yang mengatakan kalau sumur ini tercipta akibat letusan gunung ribuan tahun silam, lokasi jatuhnya senjata Antareja hingga tapak kaki raksasa (Randy/detikTravel)
Namun yang paling terkenal adalah mitos lempar batu ke sumur. Barangsiapa dapat melempar batu dan dapat menyentuh dinding sumur, konon akan diberi kesuksesan (Randy/detikTravel)
Traveler pun bisa mengambil batu yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Sekali kunjungan, traveler hanya diperbolehkan melempar batu maksimal 9 kali (Randy/detikTravel)
Yang paling penting, traveler tidak boleh melewati pagar demi keamanan bersama. Bahkan ada plang khusus untuk itu (Randy/detikTravel)