Bayangkan padang rumput berbukit yang amat luas. Kuda liar dan sapi merumput dan meminum air di danau. Ini bukan di Eropa, tapi Fulan Fehan di Atambua, NTT (Fitraya/detikTravel)
Kambing gunung di hutan Desa Dirun. Fulan Fehan ada di Gunung Lakaan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Timor Leste (Fitraya/detikTravel)
Akses jalan menuju ke sana cukup sulit. Harus naik mobil 4WD menempuh jalan berbatu yang terjal menanjak. Hutan kayu cendana menjadi pemandangan sepanjang jalan (Fitraya/detikTravel)
Usai jalan mendaki, kami berjumpa dengan savana yang relatif datar dengan bukit-bukit ya landai. Selamat datang di Fulan Fehan (Fitraya/detikTravel)
Sabana ini luas, luas sekali. Sejauh mata memandang yang ada adalah rumput hijau yang pendek rapi. Seperti lapangan golf saja (Fitraya/detikTravel)
Danau-danau alami bertebaran menyediakan air minum yang tidak kunjung habis. Fulan Fehan malah seperti padang rumput di Inggris atau Australia (Fitraya/detikTravel)
Aih.... indah betul Fulan Fehan. Seekor kuda liar tampak sedang merumput di tepi danau alami (Fitraya/detikTravel)
Atambua begitu panas di tepi pantai, namun di Lamaknen ada Fulan Fehan yang begitu sejuk dan hijau. Kita bisa melihat kuda-kuda merumput dengan bebas (Fitraya/detikTravel)
Kuda-kuda Timor yang gagah perkasa. Ada yang sendirian, ada yang berkelompok. Mereka merumput dan menikmati air danau (Fitraya/detikTravel)
Namanya juga kuda liar, mereka menjauh kalau kami mendekat. Suara baling-baling drone yang kami terbangkan, begitu asing bagi telinga mereka. Sehingga mereka pun berlari menjauh (Fitraya/detikTravel)
Sekawanan sapi berjalan di punggung bukit. Terserah mau kemana, Fulan Fehan seperti padang rumput yang tidak berujung (Fitraya/detikTravel)
Kawanan sapi beristirahat di sela-sela hutan kaktus. Pepohonan yang ada di sini hanya kaktus saja. Mereka bertebaran di berbagai sudut sabana, dekat batu-batu karang yang mencuat di sana-sini (Fitraya/detikTravel)