Belajar Geologi Yuk! Lihat Lapisan Tanah dari Zaman Pra Sejarah

Klaster Museum Dayu merupakan bagian dari Situs Museum Purba Sangiran seluas 54,9 Km persegi. Letaknya ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Museum ini menyimpan koleksi lapisan tanah dari zaman pra sejarah, ratusan hingga jutaan tahun silam (Wahyu/detikTravel)
Di museum ini, traveler bisa sedikit belajar tentang ilmu geologi. Di sini tersimpan lapisan tanah yang diperkirakan terbentuk ratusan tahun yang lalu. Lapisan tanah ini tersimpan di anjungan-anjungan museum. Museumnya asri dan sangat menarik untuk dijelajahi (Wahyu/detikTravel)
Salah satunya yaitu Anjungan Kabuh. Di dalam anjungan ini kita bisa melihat lebih dekat formasi tanah lapisan Kabuh yang terbentuk 400 ribu tahun silam (Wahyu/detikTravel)
Di dalam Anjungan Kabuh, terdapat informasi lengkap mengenai lapisan tanah ini. Contoh dan karakteristik lapisan tanah Kabuh bahkan ditempelkan di dinding anjungan (Wahyu/detikTravel)
Selain di dalam anjungan, contoh lapisan tanah Kabuh juga bisa dilihat di luar ruangan. Contoh lapisan ini betulan karena museum ini berdiri di atas lapisan tanah dari berbagai era (Wahyu/detikTravel)
Di museum ini, tersimpan pula beberapa artefak dan fosil yang ditemukan dari berbagai penggalian. Contohnya beberapa penemuan dari Situs Ngebung ini, berupa tanduk rusa serta kerbau purba (Wahyu/detikTravel)
Selain anjungan Kabuh, masih ada Anjungan Grezbank. Anjungan ini menyimpan informasi tentang lapisan tanah Grenzbank yang terbentuk 900 ribu tahun yang lalu (Wahyu/detikTravel)
Lapisan Grenzbank merupakan lapisan tanah yang lebih tua daripada lapisan Kabuh. Di era ini, Sangiran masih berupa rawa dan hutan bakau, sehingga masih dijumpai buaya serta kuda sungai (kuda nil) (Wahyu/detikTravel)
Di Klaster Museum Dayu juga diterapkan penggunaan teknologi terkini. Setiap koleksi dilengkapi dengan barcode yang bisa discan dengan aplikasi. Setelah discan akan muncul augmented reality yang memuat informasi lengkap tentang fosil tersebut (Wahyu/detikTravel)
Penataan Museum Dayu memang tampak modern. Ini dilakukan untuk menghilangkan kesan jadul dan membosankan yang melekat pada museum. Traveler yang berkunjung ke museum ini pasti akan terhibur dan juga mendapat banyak ilmu pengetahuan baru! (Wahyu/detikTravel)
Klaster Museum Dayu merupakan bagian dari Situs Museum Purba Sangiran seluas 54,9 Km persegi. Letaknya ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Museum ini menyimpan koleksi lapisan tanah dari zaman pra sejarah, ratusan hingga jutaan tahun silam (Wahyu/detikTravel)
Di museum ini, traveler bisa sedikit belajar tentang ilmu geologi. Di sini tersimpan lapisan tanah yang diperkirakan terbentuk ratusan tahun yang lalu. Lapisan tanah ini tersimpan di anjungan-anjungan museum. Museumnya asri dan sangat menarik untuk dijelajahi (Wahyu/detikTravel)
Salah satunya yaitu Anjungan Kabuh. Di dalam anjungan ini kita bisa melihat lebih dekat formasi tanah lapisan Kabuh yang terbentuk 400 ribu tahun silam (Wahyu/detikTravel)
Di dalam Anjungan Kabuh, terdapat informasi lengkap mengenai lapisan tanah ini. Contoh dan karakteristik lapisan tanah Kabuh bahkan ditempelkan di dinding anjungan (Wahyu/detikTravel)
Selain di dalam anjungan, contoh lapisan tanah Kabuh juga bisa dilihat di luar ruangan. Contoh lapisan ini betulan karena museum ini berdiri di atas lapisan tanah dari berbagai era (Wahyu/detikTravel)
Di museum ini, tersimpan pula beberapa artefak dan fosil yang ditemukan dari berbagai penggalian. Contohnya beberapa penemuan dari Situs Ngebung ini, berupa tanduk rusa serta kerbau purba (Wahyu/detikTravel)
Selain anjungan Kabuh, masih ada Anjungan Grezbank. Anjungan ini menyimpan informasi tentang lapisan tanah Grenzbank yang terbentuk 900 ribu tahun yang lalu (Wahyu/detikTravel)
Lapisan Grenzbank merupakan lapisan tanah yang lebih tua daripada lapisan Kabuh. Di era ini, Sangiran masih berupa rawa dan hutan bakau, sehingga masih dijumpai buaya serta kuda sungai (kuda nil) (Wahyu/detikTravel)
Di Klaster Museum Dayu juga diterapkan penggunaan teknologi terkini. Setiap koleksi dilengkapi dengan barcode yang bisa discan dengan aplikasi. Setelah discan akan muncul augmented reality yang memuat informasi lengkap tentang fosil tersebut (Wahyu/detikTravel)
Penataan Museum Dayu memang tampak modern. Ini dilakukan untuk menghilangkan kesan jadul dan membosankan yang melekat pada museum. Traveler yang berkunjung ke museum ini pasti akan terhibur dan juga mendapat banyak ilmu pengetahuan baru! (Wahyu/detikTravel)