Di lokasi yang mempunyai perairan tenang ini ada tempat persinggahan para raja sebelum melanjutkan pelayaran (Masaul/detikTravel)
Daud Kapatsai (48) dari Kampung Wawiyai, Distrik Waigeo Selatan menceritakan kisahnya. Lokasi itu bernama, Manyaifun (Masaul/detikTravel)
Manyaifuno yang artinya kamar raja. Asal usul namanya berasal dari Bahasa Maya (Masaul/detikTravel)
Pada masa dulu, raja-raja dari Kerajaan Ternate dan sekitarnya sering melakukan ekspedisi ke Raja Ampat. Banyak cerita melingkupi dan hingga akhirnya membuat kawasan itu dinamai Raja Ampat (Masaul/detikTravel)
Sekarang, Manyaifun dihuni warga sekitar Raja Ampat untuk tinggal sementara. Seperti yang dilakukan pendahulunya, mereka yang bekerja sebagai petani maupun mencari pangan di hutan menetap di pulau ini untuk sementara (Masaul/detikTravel)
Kini, Manyaifun dijadikan sebagai salah objek wisata untuk melihat gugusan batu karang khas Raja Ampat dari ketinggian, karena terdapat batu besar yang sudah diberi tangga menuju puncaknya (Masaul/detikTravel)
Mulai tahun 2016 lalu, wisatawan mulai berdatangan ke lokasi ini. Manyaifun sendiri dapat dijangkau menggunakan speedboat selama 1 jam perjalanan dari Waisai (Masaul/detikTravel)
Dapat digambarkan bahwa Manyaifun terletak di pinggiran teluk yang menjorok ke tengah. Lokasi ini dikelilingi tebing-tebing batu yang menjulang tinggi (Masaul/detikTravel)
Meski sudah digunakan sebagai tempat singgah ratusan tahun yang lalu, alamnya tetap terjaga. Hal itu dapat dilihat dari air laut yang masih jernih dan ikan-ikan kecil berenang di dalamnya (Masaul/detikTravel)
Bagi wisatawan yang ke tempat ini tak hanya disuguhi pemandangan indah dari ketinggian dan juga kearifan lokal. Namun, ada pasir putihnya pula ditambah dengan pepohonan kelapa yang menjadikannya bak surga kecil (Masaul/detikTravel)