Bunker ini berada di kawasan Gunung Cot Labu, sekitar 15 menit dari Kota Sabang. Berada di atas gunung, memiliki jalur yang curam dan menghadap ke laut, posisi bunker ini strategis untuk menembaki musuh pada masa lampau (Bonauli/detikTravel)
Atap bunker Jepang yang dicor tebal menimpa badan bunker. Tak jelas apakah bunker ini sengaja di rubuhkan atau memang rubuh sendiri (Bonauli/detikTravel)
Tiang-tiang pancangnya masih berdiri kokoh. Bagian dalam bunker Jepang yang sudah setengah rubuh (Bonauli/detikTravel)
Yang mengejutkan, dibagian dalam bunker masih terdapat meriam yang dulu digunakan oleh Jepang. Meriam ini terongok begitu saja di tangga bunker, dekat dengan kamar persembunyian (Bonauli/detikTravel)
Tak hanya satu, ada beberapa pos pengintaian yang dibangun di sekitar situ. Memiliki jalur berbentuk parit, bunker-bunker ini disembunyikan di dalam tanah (Bonauli/detikTravel)
Parit disepanjang bunker terbuat dari bongkahan batu besar yang disusun secara rapih (Bonauli/detikTravel)
Di ujung parit terdapat sebuah ruang pertahanan atau semacam kamar bagi para penjaga bunker. Ruanganan tak begitu besar, namun dingin dan lembab karena berada di dalam tanah (Bonauli/detikTravel)
Meriam kedua ditemukan di salah satu pos pengintaian. Keadaannya lebih parah, sudah tertimbun setengah oleh bangunan yang hampir rubuh (Bonauli/detikTravel)
Walaupun berada di bawah tanah, namun bunker-bunker ini meliki ventilasi. Sehingga para tentara tetap bisa bertahan di bawah tanah (Bonauli/detikTravel)
Kawat duri yang masih ada di sepanjang parit dan bunker. Traveler harus tetap hati-hati di sepanjang jalur parit dan di depan bunker (Bonauli/detikTravel)