Menara jam unik ini didesain oleh seniman patung terkenal Nyoman Nuarta. Desainnya terinspirasi dari Bale Kulkul, yaitu paviliun menara tempat kentongan besar digantung (David/detikTravel)
Oleh Nuarta, desain Bale Kulkul ini dimodifikasi melalui pendekatan imajinasi post-modernist. Menara jam ini pun menggambarkan tradisionalisme dan modernisme Pulau Dewata yang berorientasi kekinian (David/detikTravel)
Tinggi menara ini sekitar 5 meter, lokasinya berada di gerbang keluar kawasan Duty Free. Lebar dan panjang menara yang didominasi warna cokelat gelap ini sekitar 5 x 5 meter (David/detikTravel)
Selain sebagai hiasan, Menara Jam ini juga sebagai Central Point alias titik bertemu atau berkumpul. Menara dibuat dari tembaga yang melalui proses percepatan oksidasi selama kurang lebih 1 bulan (David/detikTravel)
Bagi sejumlah turis yang akan meninggalkan Bali, menara jam tersebut sebagai bentuk arsitektur khas Bali yang terakhir untuk mereka lihat. Banyak turis yang menjadikannya sebagai objek foto-foto, sebelum mereka pulang ke negaranya (David/detikTravel)
