Foto: Ini Dia Penghuni Laut Saat Malam

Kalau biasanya diving dilakukan saat siang, saatnya kamu mencoba night dive atau diving saat malam di Pulau Rubiah Sabang. Ada perbedaan yang mencolok saat menyelam di malam hari yaitu gelap (Bonauli/detikTravel)

Saat malam, keadaan laut cenederung sepi. Tapi bukan berarti tak ada aktivitas. Lihat nih si kepiting nocturnal yang sedang mencari makan (Bonauli/detikTravel)

Bagi kamu pecinta lionfish, diving malam hari adalah saat yang tepat. Karena hewan ini termasuk nocturnal dan cukup ramah untuk difoto (Bonauli/detikTravel)

Kamu juga bisa bertemu dengan blue spot stingray. Perairan Sabang memang terbilang sangat kaya akan biota-biota laut (Bonauli/detikTravel)

Saat bertemu dengan kepiting, kamu harus berengan cukup rendah dan pelan. Sehingga kepiting tidak kaget dan lari (Bonauli/detikTravel)

Teripang pun terlihat di dasar perairan Pulau Rubiah ini (Bonauli/detikTravel)

Ada beberapa sisi yang memperlihatkan karang hancur dan bleaching. Ini adalah sisa-sisa dari tsunami tahun 2010 lalu (Bonauli/detikTravel)
Beda night dive adalah, kamu harus jeli dengan keadaan sekitar karang. Hewan nocturnal biasanya memiliki penyesuaian diri yang sangat bagus (Bonauli/detikTravel)
Bintang laut dan lionfish ini tampak cantik dalam satu frame foto. Cekrek (Bonauli/detikTravel)
Kamu akan dibuat terpesona dengan gerakan lemah gemulai dari ikan lionfish (Bonauli/detikTravel)
Kepiting hammer ini nampaknya tahu kalau dirinya akan difoto. Ia membawa sebilah kayu sebagai bentuk pertahanan diri (Bonauli/detikTravel)

Ikan-ikan nocturnal nampak lebih agresif dan memiliki jumlah yang sedikit. Itu kenapa sedikit sulit untuk diabadikan (Bonauli/detikTravel)
Karang pun akan menampakkan warna aslinya ketika malam tiba (Bonauli/detikTravel)

Kumpulan bulu babi terkihat di samping lionfish. Jangan di sentuh ya, bulu babi memiliki racun yang akan membuat kamu meriang (Bonauli/detikTravel)
Lionfish memang jadi ikon saat night dive. Jadi jangan lupa untuk mengabadikan ikan cantik ini ya (Bonauli/detikTravel)
Kalau biasanya diving dilakukan saat siang, saatnya kamu mencoba night dive atau diving saat malam di Pulau Rubiah Sabang. Ada perbedaan yang mencolok saat menyelam di malam hari yaitu gelap (Bonauli/detikTravel)
Saat malam, keadaan laut cenederung sepi. Tapi bukan berarti tak ada aktivitas. Lihat nih si kepiting nocturnal yang sedang mencari makan (Bonauli/detikTravel)
Bagi kamu pecinta lionfish, diving malam hari adalah saat yang tepat. Karena hewan ini termasuk nocturnal dan cukup ramah untuk difoto (Bonauli/detikTravel)
Kamu juga bisa bertemu dengan blue spot stingray. Perairan Sabang memang terbilang sangat kaya akan biota-biota laut (Bonauli/detikTravel)
Saat bertemu dengan kepiting, kamu harus berengan cukup rendah dan pelan. Sehingga kepiting tidak kaget dan lari (Bonauli/detikTravel)
Teripang pun terlihat di dasar perairan Pulau Rubiah ini (Bonauli/detikTravel)
Ada beberapa sisi yang memperlihatkan karang hancur dan bleaching. Ini adalah sisa-sisa dari tsunami tahun 2010 lalu (Bonauli/detikTravel)
Beda night dive adalah, kamu harus jeli dengan keadaan sekitar karang. Hewan nocturnal biasanya memiliki penyesuaian diri yang sangat bagus (Bonauli/detikTravel)
Bintang laut dan lionfish ini tampak cantik dalam satu frame foto. Cekrek (Bonauli/detikTravel)
Kamu akan dibuat terpesona dengan gerakan lemah gemulai dari ikan lionfish (Bonauli/detikTravel)
Kepiting hammer ini nampaknya tahu kalau dirinya akan difoto. Ia membawa sebilah kayu sebagai bentuk pertahanan diri (Bonauli/detikTravel)
Ikan-ikan nocturnal nampak lebih agresif dan memiliki jumlah yang sedikit. Itu kenapa sedikit sulit untuk diabadikan (Bonauli/detikTravel)
Karang pun akan menampakkan warna aslinya ketika malam tiba (Bonauli/detikTravel)
Kumpulan bulu babi terkihat di samping lionfish. Jangan di sentuh ya, bulu babi memiliki racun yang akan membuat kamu meriang (Bonauli/detikTravel)
Lionfish memang jadi ikon saat night dive. Jadi jangan lupa untuk mengabadikan ikan cantik ini ya (Bonauli/detikTravel)