Foto: Jangan Ditiru! Kelakuan Pendaki 'Ndeso' Petik Edelweiss Rinjani

Akun Instagram @rinjanitrekker yang mengunggah aksi para pendaki 'ndeso' itu (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Pendaki 'ndeso' itu berpose dengan bunga edelweis yang dipetiknya di Puncak Anjani, Rinjani juga di sekitar danau Segara Anak (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Padahal, keberadaan bunga abadi hanya ada di pegunungan dan hanya di gunung tertentu Indonesia. Diketahui dari keterangan foto itu bahwa kejadian ini masih baru (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
E malah dirusak pendaki 'ndeso' dan dibawa pulang. Lihatlah foto pendaki 'ndeso' turun bawa bunga edelweiss (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Yang bikin tambah miris adalah ada pendaki 'ndeso' yang menawarkan bunga ini di media sosialnya (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Bunga ini memang cantik di foto. Akan tetapi jangan dipetik juga wahai pendaki 'ndeso' (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Ada pula yang berfoto bergerombol di puncak Rinjani. Bagus ya buat eksis! (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Sungguh disayangkan para pendaki 'ndeso' yang memetik bunga ini. Disebutkan pula bahwa pihak TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani) mengharamkam pengambilan bunga yang diibaratkan sebagai simbol keabadian ini (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Menurut komunitas pecinta Gunung Rinjani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rinjani Bagus‎, pendaki 'ndeso' ini hanya ingin terlihat eksis di medsos atau media sosial (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Mereka tidak hanya memetik satu dua batang saja, akan tetapi bisa lebih dan bahkan mungkin satu pohon habis dipetik, seperti pada foto (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Mirisnya, rata-rata pendaki 'ndeso' ini adalah orang Lombok sendirilah pelakunya. Mereka beranggapan bahwa kawasan Gunung Rinjani merupakan rumahnya sendiri dan bukan menjaganya (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Agaknya para pendaki 'ndeso' ini lupa dengan prinsip pendaki sejati ketika di alam bebas. Pertama, jangan membunuh apapun kecuali waktu. Kedua, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak. Ketiga, jangan mengambil apapun kecuali foto! (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Akun Instagram @rinjanitrekker yang mengunggah aksi para pendaki ndeso itu (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Pendaki ndeso itu berpose dengan bunga edelweis yang dipetiknya di Puncak Anjani, Rinjani juga di sekitar danau Segara Anak (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Padahal, keberadaan bunga abadi hanya ada di pegunungan dan hanya di gunung tertentu Indonesia. Diketahui dari keterangan foto itu bahwa kejadian ini masih baru (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
E malah dirusak pendaki ndeso dan dibawa pulang. Lihatlah foto pendaki ndeso turun bawa bunga edelweiss (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Yang bikin tambah miris adalah ada pendaki ndeso yang menawarkan bunga ini di media sosialnya (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Bunga ini memang cantik di foto. Akan tetapi jangan dipetik juga wahai pendaki ndeso (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Ada pula yang berfoto bergerombol di puncak Rinjani. Bagus ya buat eksis! (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Sungguh disayangkan para pendaki ndeso yang memetik bunga ini. Disebutkan pula bahwa pihak TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani) mengharamkam pengambilan bunga yang diibaratkan sebagai simbol keabadian ini (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Menurut komunitas pecinta Gunung Rinjani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rinjani Bagus‎, pendaki ndeso ini hanya ingin terlihat eksis di medsos atau media sosial (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Mereka tidak hanya memetik satu dua batang saja, akan tetapi bisa lebih dan bahkan mungkin satu pohon habis dipetik, seperti pada foto (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Mirisnya, rata-rata pendaki ndeso ini adalah orang Lombok sendirilah pelakunya. Mereka beranggapan bahwa kawasan Gunung Rinjani merupakan rumahnya sendiri dan bukan menjaganya (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)
Agaknya para pendaki ndeso ini lupa dengan prinsip pendaki sejati ketika di alam bebas. Pertama, jangan membunuh apapun kecuali waktu. Kedua, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak. Ketiga, jangan mengambil apapun kecuali foto! (Dok. Forum Komunikasi Rinjani Bagus)