Foto: Suku Paling Berbahaya di Pedalaman Amazon

Adalah suku Huaorani, sebuah suku yang menempati wilayah di pedalaman hutan Amazon di sebelah timur Ekuador. Tepatnya bernama Queheri’ono, juga dikenal sebagai wilayah yang sulit dijangkau (BBC)

Suku Huaorani telah menempati hutan selama kurang lebih seribu tahun. Salah satu ciri khasnya adlah tidak memakai pakaian, dan mengisolasi diri dari dunia luar (BBC)

Hidup suku Huaorani sangat tergantung pada alam. Mereka minum dari sungai, berburu dan memetik buah-buahan serta dapat mengetahui makanan mana tempat dan jenis makanan yang berbahaya (Istimewa)

Suku Huaorani juga masih menjaga kepercayaan leluhur. Salah satunya, larangan berburu rusa yang karena dianggap matanya seperti mata manusia dan membunuh ular sebab merupakan simbol pertanda buruk (BBC)

Dari catatan sejarah, suku Huaorani tercatat tak pernah kalah. Terang saja, mereka begitu paham seluk beluk hutan Amazon. Ditambah, senjata utamanya adalah sumpit racun sepanjang 2 meter (BBC)

Anak sumpitnya, diberi racun curare. Racun ini biasa diperoleh dari spesies tanaman Chondodendron tomentosum dan Strychnos toxifera, yang biasa digunakan untuk berburu. Otot-otot hewan akan lemas dan lumpuh hingga menyebabkan kematian (BBC)

Para penebang liar di hutan Amazon pun merasakan kengerian suku Huaorani. Mereka diserang kala sedang menebang pohon-pohon di sana. Tak ayal, suku Huaorani begitu marah karena rumah mereka dirusak (BBC)

Namun, kini suku Huaorani sudah bersahabat dengan turis. Bahkan disekitar tempat tinggal pun sudah ada berbagai jenis penginapan yang menjadi satu dengan menginap dan tinggal bersama suku Huaorani. Meski tidak sepenuhnya setuju dengan hal ini (BBC)

Adalah suku Huaorani, sebuah suku yang menempati wilayah di pedalaman hutan Amazon di sebelah timur Ekuador. Tepatnya bernama Queheri’ono, juga dikenal sebagai wilayah yang sulit dijangkau (BBC)
Suku Huaorani telah menempati hutan selama kurang lebih seribu tahun. Salah satu ciri khasnya adlah tidak memakai pakaian, dan mengisolasi diri dari dunia luar (BBC)
Hidup suku Huaorani sangat tergantung pada alam. Mereka minum dari sungai, berburu dan memetik buah-buahan serta dapat mengetahui makanan mana tempat dan jenis makanan yang berbahaya (Istimewa)
Suku Huaorani juga masih menjaga kepercayaan leluhur. Salah satunya, larangan berburu rusa yang karena dianggap matanya seperti mata manusia dan membunuh ular sebab merupakan simbol pertanda buruk (BBC)
Dari catatan sejarah, suku Huaorani tercatat tak pernah kalah. Terang saja, mereka begitu paham seluk beluk hutan Amazon. Ditambah, senjata utamanya adalah sumpit racun sepanjang 2 meter (BBC)
Anak sumpitnya, diberi racun curare. Racun ini biasa diperoleh dari spesies tanaman Chondodendron tomentosum dan Strychnos toxifera, yang biasa digunakan untuk berburu. Otot-otot hewan akan lemas dan lumpuh hingga menyebabkan kematian (BBC)
Para penebang liar di hutan Amazon pun merasakan kengerian suku Huaorani. Mereka diserang kala sedang menebang pohon-pohon di sana. Tak ayal, suku Huaorani begitu marah karena rumah mereka dirusak (BBC)
Namun, kini suku Huaorani sudah bersahabat dengan turis. Bahkan disekitar tempat tinggal pun sudah ada berbagai jenis penginapan yang menjadi satu dengan menginap dan tinggal bersama suku Huaorani. Meski tidak sepenuhnya setuju dengan hal ini (BBC)