Sebuah suku di pedalaman Lembah Rift Kenya memiliki ritual menuju dewasa bagi kaum laki-lakinya, Pokots. Ritual ini bernama Sapana (Siegfried Modola/Reuters)
Sapana adalah ritual membunuh banteng bagi lelaki yang ingin dianggap dewasa (Siegfried Modola/Reuters)
Upacara Sapana merupakan ritual yang dinanti-nanti oleh lelaki Pokots. Karena, setelah melalui upacara ini, si pria baru bisa diterima duduk dikalangan sepuh atau tetua adat (Siegfried Modola/Reuters)
Sapana akan dilakukan saat subuh. Petang sebelum hari H, masyarakat akan mengadakan api unggun. Masyarakat akan mengadakan tarian dan nyanyian sepanjang malam (Siegfried Modola/Reuters)
Namun para pria muda harus tinggal di dalam rumah untuk melakukan inisiasi esok harinya (Siegfried Modola/Reuters)
Saat matahari terbit, lelaki yang mau dianggap dewasa akan mengambil tombak dan menusuk leher banteng yang telah disiapkan. Pria tersebut harus menusuk leher banteng beberapa kali (Siegfried Modola/Reuters)
Darah yang mengucur dari leher akan ditampung dengan wadah yang sudah di siapkan. Nantinya darah akan simpan dan disajikan dengan susu. Ini adalah makan khas favorit orang Pokots (Siegfried Modola/Reuters)
Pemuda lokal akan membuka badan banteng dan mengeluarkan bagian dalam banteng secara bergantian dan meminum darah yang menggumpal (Siegfried Modola/Reuters)
Isi perut banteng akan digunakan sebagai tahap terakhir dari inisiasi ini. Pria muda akan ditelanjangi dan di lumuri dengan isi perut banteng oleh tetua adat (Siegfried Modola/Reuters)
Inilah saatnya pria muda sampai di tahap dewasa dan tetua adat memberikan status baru kepada mereka (Siegfried Modola/Reuters)