Tato yang Menyakitkan dan Membawa Keberuntungan di Thailand

Dari beragam festival yang ada di Thailand, Festival Sak Yant bisa membuat turis meringis kesakitan. Ratusan orang akan ditato secara masal dengan jarum yang sangat tipis (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Mereka harus menahan sakit, demi mendapat 'kekuatan' dari tato tersebut (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Di festival tersebut, masyarakat Thailand baik pria dan wanita dari berbagai wilayah datang untuk dan merelakan badannya untuk ditato oleh para biarawan. Tentu, tatonya bukanlah tato sembarangan (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Dalam Festival Sak Yant, biarawan akan memberikan tato yang bergambarkan harimau, monyet, manusia dan skrip-skrip kuno dari bangsa Khmer. Bangsa Khmer merupakan bangsa yang besar di kawasan Asia Tenggara pada kurun waktu tahun 802 sampai 1432 (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Alat yang digunakan oleh biarawan yakni jarum besi yang punya panjang 45 cm dengan diameter 4 milimeter (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Ketika jarumnya menembus kulit, rasa sakitnya luar biasa. Mereka yang ditato harus kuat menahan, meski darah bercucuran (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Belum lagi, banyak orang yang minta banyak diberikan tato di tubuhnya. Dari di lengan, penggung, dada, perut, kepala sampai di lidah (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Selama seharian penuh, para biarawan bakal bekerja keras mentato puluhan sampai ratusan orang. Keesokan harinya, barulah saat yang dinanti-nanti. Mereka akan mentransfer energi magis ke dalam tato yang sudah menempel di tubuh tiap orang (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Menurut kepercayaan setempat, tatonya diyakini dapat membawa keberuntungan, melindungi diri dari kejahatan dan memiliki kekuatan. Tatonya pun dianggap sebagai mantra dan diyakini suci (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Setelah di tato, mereka akan mengeluarkan suara-suara binatang sesuai dengan tato yang ditorehkan (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Di Festival Sak Yant juga diberikan makanan-makanan yang bisa dinikmati oleh masyarakat (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Dari beragam festival yang ada di Thailand, Festival Sak Yant bisa membuat turis meringis kesakitan. Ratusan orang akan ditato secara masal dengan jarum yang sangat tipis (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Mereka harus menahan sakit, demi mendapat kekuatan dari tato tersebut (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Di festival tersebut, masyarakat Thailand baik pria dan wanita dari berbagai wilayah datang untuk dan merelakan badannya untuk ditato oleh para biarawan. Tentu, tatonya bukanlah tato sembarangan (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Dalam Festival Sak Yant, biarawan akan memberikan tato yang bergambarkan harimau, monyet, manusia dan skrip-skrip kuno dari bangsa Khmer. Bangsa Khmer merupakan bangsa yang besar di kawasan Asia Tenggara pada kurun waktu tahun 802 sampai 1432 (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Alat yang digunakan oleh biarawan yakni jarum besi yang punya panjang 45 cm dengan diameter 4 milimeter (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Ketika jarumnya menembus kulit, rasa sakitnya luar biasa. Mereka yang ditato harus kuat menahan, meski darah bercucuran (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Belum lagi, banyak orang yang minta banyak diberikan tato di tubuhnya. Dari di lengan, penggung, dada, perut, kepala sampai di lidah (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Selama seharian penuh, para biarawan bakal bekerja keras mentato puluhan sampai ratusan orang. Keesokan harinya, barulah saat yang dinanti-nanti. Mereka akan mentransfer energi magis ke dalam tato yang sudah menempel di tubuh tiap orang (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Menurut kepercayaan setempat, tatonya diyakini dapat membawa keberuntungan, melindungi diri dari kejahatan dan memiliki kekuatan. Tatonya pun dianggap sebagai mantra dan diyakini suci (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Setelah di tato, mereka akan mengeluarkan suara-suara binatang sesuai dengan tato yang ditorehkan (Foto: Damir Sagolj/Reuters)
Di Festival Sak Yant juga diberikan makanan-makanan yang bisa dinikmati oleh masyarakat (Foto: Damir Sagolj/Reuters)