Foto: Sisi Lain Tokyo yang Menenangkan

Di balik gedung-gedung tinggi dan keramaian Tokyo di Jepang, ada objek wisata religi yang menawarkan keasrian dan ketenangan. Namanya Kuil Meiji Jingu (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kuil ini ibarat oasis di tengah padang pasir kota Tokyo yang penuh gedung bertingkat dan aktivitas yang tak pernah sepi (Rachman Haryanto/detikTravel)
Rakyat Tokyo biasanya pergi dan berdoa di Meiji Jingu pada malam tahun baru. Masyarakat Jepang juga sering mengunjungi Kuil ini sambil mengenang jasa-jasa Kaisar Meiji yang pernah memerintah Jepang (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kuil Meiji Jingu terletak di dalam hutan kota seluas 700 ribu meter persegi (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kuil ini sendiri terdiri dari dua area utama, Naien dan Gaien. Naien merupakan wilayah bagian dalam kuil di mana bangunan kuil terpusat dan termasuk museum harta karun yang menyimpan tulisan-tulisan Kaisar dan sang permaisuri (Rachman Haryanto/detikTravel)
Museum harta karun dibangun dalam corak Azukezukuri. Sementara Gaien sendiri merupakan wilayah bagian luar kuil. Sayang, saat detikTravel berkunjung, Naein dan Gaien sedang dalam proses renovasi (Rachman Haryanto/detikTravel)
Di area kuil, banyak traveler yang memanjatkan harapan lewat wadah kayu yang disebut ema (Rachman Haryanto/detikTravel)
Di kuil Jepang, biasanya banyak dijumpai sebuah area yang dikhususkan untuk meletakkan ema. Khusus di Kuil Meiji Jingu, area tersebut berada di sekitar pohon keramat yang disebut Sakaki. Lokasinya persis di sisi kanan sebelum kuil utama (Rachman Haryanto/detikTravel)
Setelah menuliskan harapan, ema tersebut akan digantungkan di tempat yang telah disediakan (Rachman Haryanto/detikTravel)
Berbagai harapan pun tertulis di sana. Baik itu dalam bahasa Jepang, Inggris bahkan Indonesia (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kalau berkeliling, terlihat sekitar kuil ditumbuhi lebih dari 120 ribu pohon evergreen dengan 365 spesies berbeda (Rachman Haryanto/detikTravel)
Pohon ini merupakan sumbangan dari masyarakat Jepang dari berbagai kalangan pada saat kuil mulai didirikan. Saking banyaknya pohon di sini, traveler juga bakal nggak percaya kalau kuil terletak di kawasan tersibuk Tokyo (Rachman Haryanto/detikTravel)
Di balik gedung-gedung tinggi dan keramaian Tokyo di Jepang, ada objek wisata religi yang menawarkan keasrian dan ketenangan. Namanya Kuil Meiji Jingu (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kuil ini ibarat oasis di tengah padang pasir kota Tokyo yang penuh gedung bertingkat dan aktivitas yang tak pernah sepi (Rachman Haryanto/detikTravel)
Rakyat Tokyo biasanya pergi dan berdoa di Meiji Jingu pada malam tahun baru. Masyarakat Jepang juga sering mengunjungi Kuil ini sambil mengenang jasa-jasa Kaisar Meiji yang pernah memerintah Jepang (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kuil Meiji Jingu terletak di dalam hutan kota seluas 700 ribu meter persegi (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kuil ini sendiri terdiri dari dua area utama, Naien dan Gaien. Naien merupakan wilayah bagian dalam kuil di mana bangunan kuil terpusat dan termasuk museum harta karun yang menyimpan tulisan-tulisan Kaisar dan sang permaisuri (Rachman Haryanto/detikTravel)
Museum harta karun dibangun dalam corak Azukezukuri. Sementara Gaien sendiri merupakan wilayah bagian luar kuil. Sayang, saat detikTravel berkunjung, Naein dan Gaien sedang dalam proses renovasi (Rachman Haryanto/detikTravel)
Di area kuil, banyak traveler yang memanjatkan harapan lewat wadah kayu yang disebut ema (Rachman Haryanto/detikTravel)
Di kuil Jepang, biasanya banyak dijumpai sebuah area yang dikhususkan untuk meletakkan ema. Khusus di Kuil Meiji Jingu, area tersebut berada di sekitar pohon keramat yang disebut Sakaki. Lokasinya persis di sisi kanan sebelum kuil utama (Rachman Haryanto/detikTravel)
Setelah menuliskan harapan, ema tersebut akan digantungkan di tempat yang telah disediakan (Rachman Haryanto/detikTravel)
Berbagai harapan pun tertulis di sana. Baik itu dalam bahasa Jepang, Inggris bahkan Indonesia (Rachman Haryanto/detikTravel)
Kalau berkeliling, terlihat sekitar kuil ditumbuhi lebih dari 120 ribu pohon evergreen dengan 365 spesies berbeda (Rachman Haryanto/detikTravel)
Pohon ini merupakan sumbangan dari masyarakat Jepang dari berbagai kalangan pada saat kuil mulai didirikan. Saking banyaknya pohon di sini, traveler juga bakal nggak percaya kalau kuil terletak di kawasan tersibuk Tokyo (Rachman Haryanto/detikTravel)