Foto: Rupa-rupa Kamar Love Hotel

Fotografer Amerika Misty Keasler mengunjungi banyak love hotel saat berkunjung ke Jepang. Lalu ia menerbitkan sebuah buku fotografi berjudul 'Love Hotels: The Hidden Fantasy Rooms of Japan'. Ini salah satu sudut kamar dengan mainan kuda-kudaan (Dok. Misty Keasler)
Sebagian besar orang mencari tempat tidur yang nyaman, sarapan prasmanan atau pemandangan kolam renang. Namun love hotel ini malah berkonsep kamar seperti di ruang kelas lengkap dengan baju seragam juga peralatan di kelas (Dok. Misty Keasler)
Setidaknya ada lebih dari 37.000 love hotel di Jepang. Tiap kamar bisa disewa semalam atau per jam. Kalau foto ini menunjukan lorong di salah satu love hotel (Dok. Misty Keasler)
Bisnis love hotel diketahui dimulai pada tahun 1960-an. Kalau kamar ini lebih terlihat seperti kamar remaja ya (Dok. Misty Keasler)
Biasanya hotel-hotel ini memiliki kamar yang temanya berdasarkan preferensi seksual pelanggan (Dok. Misty Keasler)
Terlihat jelas bahwa kamar-kamar itu dipenuhi khayalan. Ini salah atunya, yakni ranjang yang terletak di dalam sangkar besar (Dok. Misty Keasler)
Ada pula konsep kamar yang menyeramkan, dunia anime, hingga ruang seperti di dalam subway ini. Pembuat film dokumenter Inggris, Phil Cox, ikut menilai cara kerja love hotel. Kepada The Telegraph, "Itu bukan rumah pelacuran tapi sebuah ruang di mana bermain, fantasi, dan pelarian dapat direalisasikan. Mereka datang bukan hanya untuk seks, tapi untuk berdandan, karaoke, dan berpesta, beberapa orang bahkan hanya memesan kamar sendirian," (Dok. Misty Keasler)
Fotografer Amerika Misty Keasler mengunjungi banyak love hotel saat berkunjung ke Jepang. Lalu ia menerbitkan sebuah buku fotografi berjudul Love Hotels: The Hidden Fantasy Rooms of Japan. Ini salah satu sudut kamar dengan mainan kuda-kudaan (Dok. Misty Keasler)
Sebagian besar orang mencari tempat tidur yang nyaman, sarapan prasmanan atau pemandangan kolam renang. Namun love hotel ini malah berkonsep kamar seperti di ruang kelas lengkap dengan baju seragam juga peralatan di kelas (Dok. Misty Keasler)
Setidaknya ada lebih dari 37.000 love hotel di Jepang. Tiap kamar bisa disewa semalam atau per jam. Kalau foto ini menunjukan lorong di salah satu love hotel (Dok. Misty Keasler)
Bisnis love hotel diketahui dimulai pada tahun 1960-an. Kalau kamar ini lebih terlihat seperti kamar remaja ya (Dok. Misty Keasler)
Biasanya hotel-hotel ini memiliki kamar yang temanya berdasarkan preferensi seksual pelanggan (Dok. Misty Keasler)
Terlihat jelas bahwa kamar-kamar itu dipenuhi khayalan. Ini salah atunya, yakni ranjang yang terletak di dalam sangkar besar (Dok. Misty Keasler)
Ada pula konsep kamar yang menyeramkan, dunia anime, hingga ruang seperti di dalam subway ini. Pembuat film dokumenter Inggris, Phil Cox, ikut menilai cara kerja love hotel. Kepada The Telegraph, Itu bukan rumah pelacuran tapi sebuah ruang di mana bermain, fantasi, dan pelarian dapat direalisasikan. Mereka datang bukan hanya untuk seks, tapi untuk berdandan, karaoke, dan berpesta, beberapa orang bahkan hanya memesan kamar sendirian, (Dok. Misty Keasler)