Foto: Gudeg Legendaris di Yogyakarta yang Bukan di Wijilan

Keadaannya malam itu sudah ramai sekali. Traveler yang datang duluan sudah ada yang makan di teras hingga pinggir jalanan (Masaul/detikTravel)
Inilah Gudeg Pawon. Letaknya ada di Jalan Janturan, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta (Masaul/detikTravel)
Pukul 00.00 WIB beberapa waktu lalu detikTravel mengunjungi gudeg itu. Memang buka dasar penjualnya hanya di malam hari hingga tengah tengah malam (Masaul/detikTravel)
Gudeg Pawon sekarang dikelola oleh Wanto (56) yang meneruskan usaha gudeg dari ibunya sejak 1958. Dulu, ibunya berjualan berpindah-pindah di pasar-pasar sekitar Kota Yogyakarta, seperti Pasar Sentul (Masaul/detikTravel)
Tahun 2000 an gudeg ini mulai dijual di rumah.‎ Proses publikasi hingga terkenal hanya dari mulut ke mulut dan malah semakin ramai karena sebelumnya sudah berjualan di pasar (Masaul/detikTravel)
Meski hanya buka warung selama dua jam dari pukul 22.00-00.00 WIB, dagangan dari Gudeg Pawon sudah habis terjual. detikTravel pun tak kebagian karena terlambat (Masaul/detikTravel)
Ramai banget, penjualnya sampai enggak bisa menghitung berapa porsi yang dijual dan merasa capek itu berjualan dua jam (Masaul/detikTravel)
Gudeg Pawon mulai ramai atau malah membludak pengunjungnya saat diliput oleh media massa. Tak ada hari libur, di hari Minggu pun tetap buka untuk melayani pesanan dari karyawan pabrik sekitar warung (Masaul/detikTravel)
Harganya, kalau pakai lauk telur Rp 12 ribu, ayam Rp 25 ribu, ayam tambah telur Rp 30-35 ribu. Tergantung lauknya berapa jenis (Masaul/detikTravel)
Ada tujuh orang yang mengurus warung Gudeg Pawon ini. Uniknya, semua pelanggan yang datang akan masuk ke rumah kecil yang didalamnya adalah dapur dengan menggunakan tungku tradisional (Masaul/detikTravel)
Traveler tak keberatan dengan konsep warung ini walau panas dan berdesakan setiap harinya. Bahkan banyak artis yang datang ke sini juga (Masaul/detikTravel)
Keadaannya malam itu sudah ramai sekali. Traveler yang datang duluan sudah ada yang makan di teras hingga pinggir jalanan (Masaul/detikTravel)
Inilah Gudeg Pawon. Letaknya ada di Jalan Janturan, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta (Masaul/detikTravel)
Pukul 00.00 WIB beberapa waktu lalu detikTravel mengunjungi gudeg itu. Memang buka dasar penjualnya hanya di malam hari hingga tengah tengah malam (Masaul/detikTravel)
Gudeg Pawon sekarang dikelola oleh Wanto (56) yang meneruskan usaha gudeg dari ibunya sejak 1958. Dulu, ibunya berjualan berpindah-pindah di pasar-pasar sekitar Kota Yogyakarta, seperti Pasar Sentul (Masaul/detikTravel)
Tahun 2000 an gudeg ini mulai dijual di rumah.‎ Proses publikasi hingga terkenal hanya dari mulut ke mulut dan malah semakin ramai karena sebelumnya sudah berjualan di pasar (Masaul/detikTravel)
Meski hanya buka warung selama dua jam dari pukul 22.00-00.00 WIB, dagangan dari Gudeg Pawon sudah habis terjual. detikTravel pun tak kebagian karena terlambat (Masaul/detikTravel)
Ramai banget, penjualnya sampai enggak bisa menghitung berapa porsi yang dijual dan merasa capek itu berjualan dua jam (Masaul/detikTravel)
Gudeg Pawon mulai ramai atau malah membludak pengunjungnya saat diliput oleh media massa. Tak ada hari libur, di hari Minggu pun tetap buka untuk melayani pesanan dari karyawan pabrik sekitar warung (Masaul/detikTravel)
Harganya, kalau pakai lauk telur Rp 12 ribu, ayam Rp 25 ribu, ayam tambah telur Rp 30-35 ribu. Tergantung lauknya berapa jenis (Masaul/detikTravel)
Ada tujuh orang yang mengurus warung Gudeg Pawon ini. Uniknya, semua pelanggan yang datang akan masuk ke rumah kecil yang didalamnya adalah dapur dengan menggunakan tungku tradisional (Masaul/detikTravel)
Traveler tak keberatan dengan konsep warung ini walau panas dan berdesakan setiap harinya. Bahkan banyak artis yang datang ke sini juga (Masaul/detikTravel)