Concordski atau Tupolev Tu-144 adalah buatan Uni Soviet atau Rusia. Bentuknya terlihat sangat mirip dengan pesaingnya, concorde tapi agak lebih eksotis dan misterius (Dok. CNN Style)
Concordski tampil luar biasa di Paris Air Show pada tahun 1971 dan membuat semua orang terkesan. Uni Soviet-lah yang memulai lebih dulu dalam hal pengembangan pesawat jet supersonik berpenumpang ini (Dok. CNN Style)
Sementara itu, concordski masih digelayuti kekurangan di sana sini dan dalam hal nasib buruk juga. Pesawat ini berubah menjadi salah satu kegagalan penerbangan sipil terbesar hingga kini (Dok. CNN Style)
Meskipun concorde yang mendapatkan tempat dalam sejarah, concordski yang kurang dikenal telah mengalahkannya di langit sebanyak dua kali. Penerbangan concordski dimulai pada 31 Desember 1968 atau dua bulan sebelum concorde, kemudian mencapai penerbangan supersonik pertamanya pada bulan Juni 1969 (Dok. CNN Style)
Hal ini bukanlah kemenangan kecil. Orang-orang Amerika yang berada di luar perlombaan pesawat supersonik telah membatalkan pendanaan bagi Boeing untuk proyek serupa pada tahun 1971 (Dok. CNN Style)
Kata Ilya Grinberg, ahli penerbangan dan profesor teknik penerbangan Soviet di Buffalo State University menyebut pembangunan moda transportasi ini dimulai di tengah persaingan antara dua sistem politik. Seluruh elemen Uni Soviet sangat bangga dengan Tu-144 dan tidak ragu bahwa pesawt itu lebih baik dari pada Concorde (Dok. CNN Style)
Desain concordski bukanlah hasil spionase. Meski mirip, pesawat ini agak berbeda dari berbagai aspek. Kesamaan eksternal didasarkan pada kriteria fungsional dan parameter yang dibutuhkan. Tentunya garis besar desain concorde bisa mempengaruhi beberapa keputusan konseptual (Dok. CNN Style)
Concordski sedikit lebih besar dan lebih cepat dari pada concorde. Hal yang membedakannya juga adalah sepasang 'canards' atau sayap-sayap yang berada tepat di belakang kokpit. Sayap ini yang memberikan pengangkatan ekstra dan kendali yang lebih baik pada kecepatan rendah (Dok. CNN Style)
Concordski memang mencuri perhatian di pertunjukan acara terbesar industri penerbangan pada tahun 1971. Pesawat ini melakukannya lagi pada tahun 1973, namun karena tragedi(Dok. CNN Style)
Concorde menyelesaikan demonstrasi pertamanya tanpa hambatan. Namun concordski memperagakan pertunjukan yang jauh lebih berani dengan tikungan dan belokan tajam yang terbukti berakibat fatal. Pesawat tersebut berantakan di udara dan menabrak Desa Goussainville yang menewaskan enam orang di dalam pesawat dan delapan warga desa (Dok. CNN Style)
Sebuah teori konspirasi mengklaim bahwa jatuhnya concordski untuk menghindari tabrakan dengan pesawat tempur Mirage milik Prancis yang mencoba memotretnya. Namun Grinberg dengan cepat menampiknya. Itu hanya spekulasi untuk mengalihkan perhatian dari penyebab sebenarnya yang merupakan manuver drastis concordski dan melampaui batas stres yang diizinkan (Dok. CNN Style)
Itulah awal kejatuhan dari concordski. Kecelakaan di Paris menunda program Soviet selama empat tahun sehingga concorde bisa memasuki tahap pelayanan terlebih dahulu tapi tidak sepenuhnya meyakinkan Soviet bahwa pesawat itu memang membutuhkan lebih banyak pengujian (Dok. CNN Style)
Akhirnya pada tahun 1977 concordski mulai menerbangkan penumpang. Ternyata pesawat ini amat sempit dan cenderung berisik yang memekakkan telinga. Tidak seperti concorde, concordski hanya bisa mempertahankan kecepatan supersonik dengan menggunakan afterburner seperti pesawat tempur militer (Dok. CNN Style)
Aeroflot menggunakan concordski untuk melayani rute dua jam antara Moskow dan Alma Ata (sekarang Almaty) ibu kota Kazakhstan. Kota ini dipilih karena melewati daerah-daerah yang jarang penduduknya. Akan tetapi dalam penerbangan mingguannya hanya terisi setengahnya saja. Akhirnya concordski hanya mengangkut lebih banyak kargo dan surat dan layanan ini dihentikan setelah enam bulan (Dok. CNN Style)
Dalam waktu yang singkat itu sebagai pesawat penumpang, concordski hanya melakukan 55 penerbangan dam mengalami ratusan kegagalan. Para pimpinan Soviet dan juga Aeroflot pusing dengan program concordski yang menimbulkan masalah kompleks ini. Concordski tidak lagi disuntik pendanannya dan menyumbang pendapatan yang nyata untuk digunakan dalam pasar domestik. Concorde sendiri terbang terakhir pada tahun 2003, hal itu dikarenakan kecelakaan fatal pada tahun 2000 yang membunuh 113 orang di dekat Paris tidak jauh dari tempat concordski pertama jatuh pada tahun 1973. Banyak pesawat supersonik lainnya telah diusulkan sejak itu. Namun tidak ada yang berhasil mencapai tahap produksi(Dok. CNN Style)