Foto: Suku di Pakistan yang Berwajah Orang Eropa

Berada di Distrik Chitral, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Pakistan, hiduplah Suku Kalasha. Jumlah penduduknya sekitar 3.000 orang (Dok. CNN Travel)

Suku ini tinggal di pedalaman yang sulit dijangkau. Wajah demikian karena memang memiliki keturunan Eropa (Dok. CNN Travel)

Dahulu, pasukan Iskandar Agung (Alexander the Great) mendatangi kawasan ini dan mengawini para wanitanya. Tak heran jika ada keturunannya yang berwajah Kaukasian (Dok. CNN Travel)

Wajah bule ini masih ada sampai sekarang dan menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Selain wajahnya yang kebarat-baratan, masyarakat Suku Kalasha juga punya cara hidup yang santai dan menyenangkan (Dok. CNN Travel)

Tidak ada peperangan antar suku atau agama, mereka lebih memilih hidup dalam damai, kehangatan, dan kebahagiaan. Mereka percaya akan berkat yang diberikan oleh arwah para leluhur (Dok. CNN Travel)

Di desa ini terdapat beberapa altar persembahan untuk para arwah suci tersebut. Sedangkan untuk menjaga kesucian tanah, para wanita yang sedang haid dan hamil tidak boleh berada di desa, melainkan diasingkan di tepian desa dalam sebuah rumah (Dok. CNN Travel)

Memiliki banyak pikiran positif, para wanita ini tidak merasa diasingkan. Karena, menurut mereka, 'pengasingan' ini adalah waktu yang tepat untuk bersantai (Dok. CNN Travel)

Di sana, mereka mengobrol, bergosip dan bercanda sepanjang waktu. Tak ada yang merasa dirugikan! (Dok. CNN Travel)

Seperti kebanyakan pribumi, mereka banyak mengadakan festival. Di dalam festival itu mereka memakai pakaian adat yang terbaik juga menghabiskan waktu bersenang-senang seperti menari dan menyanyi bersama, atau berbincang hingga larut malam (Dok. CNN Travel)

Karena sudah makin panjang garis keturunannya, kini tidak semua anak berwajah Eropa. Namun, masih ada kemungkinan gen yang diturunkan oleh orang tua mereka (Dok. CNN Travel)

Berada di Distrik Chitral, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Pakistan, hiduplah Suku Kalasha. Jumlah penduduknya sekitar 3.000 orang (Dok. CNN Travel)
Suku ini tinggal di pedalaman yang sulit dijangkau. Wajah demikian karena memang memiliki keturunan Eropa (Dok. CNN Travel)
Dahulu, pasukan Iskandar Agung (Alexander the Great) mendatangi kawasan ini dan mengawini para wanitanya. Tak heran jika ada keturunannya yang berwajah Kaukasian (Dok. CNN Travel)
Wajah bule ini masih ada sampai sekarang dan menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Selain wajahnya yang kebarat-baratan, masyarakat Suku Kalasha juga punya cara hidup yang santai dan menyenangkan (Dok. CNN Travel)
Tidak ada peperangan antar suku atau agama, mereka lebih memilih hidup dalam damai, kehangatan, dan kebahagiaan. Mereka percaya akan berkat yang diberikan oleh arwah para leluhur (Dok. CNN Travel)
Di desa ini terdapat beberapa altar persembahan untuk para arwah suci tersebut. Sedangkan untuk menjaga kesucian tanah, para wanita yang sedang haid dan hamil tidak boleh berada di desa, melainkan diasingkan di tepian desa dalam sebuah rumah (Dok. CNN Travel)
Memiliki banyak pikiran positif, para wanita ini tidak merasa diasingkan. Karena, menurut mereka, pengasingan ini adalah waktu yang tepat untuk bersantai (Dok. CNN Travel)
Di sana, mereka mengobrol, bergosip dan bercanda sepanjang waktu. Tak ada yang merasa dirugikan! (Dok. CNN Travel)
Seperti kebanyakan pribumi, mereka banyak mengadakan festival. Di dalam festival itu mereka memakai pakaian adat yang terbaik juga menghabiskan waktu bersenang-senang seperti menari dan menyanyi bersama, atau berbincang hingga larut malam (Dok. CNN Travel)
Karena sudah makin panjang garis keturunannya, kini tidak semua anak berwajah Eropa. Namun, masih ada kemungkinan gen yang diturunkan oleh orang tua mereka (Dok. CNN Travel)